Bebek peking merupakan kudapan tradisional khas China. Berbeda dari olahan bebek pada umumnya, bebek peking dibuat dari daging bebek khusus. Dari tekstur, bebek peking biasanya lebih juicy, tebal dan berminyak sehingga rasanya pun lebih lezat.
Tak hanya itu, cara pengolahan bebek peking umumnya juga berbeda. Usai dibumbui, bebek peking dipanggang hingga kering. Bahkan, tak jarang pengolahan bebek peking menggunakan campuran madu, air dan arak. Hal inilah yang membuat beberapa restoran bebek peking tidak halal.
Namun, buat kamu yang penasaran dengan rasa bebek peking, jangan khawatir. Sebab, kini ada kuliner yang menyajikan bebek peking halal. Salah satunya Pekingducklovers. Pemilik Pekingducklovers Bong Chin Kin mengatakan awal mula dirinya dan suami membuka usaha ini lantaran masih minimnya pelaku UMKM yang terjun ke bisnis makanan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya dimulai dari pemikiran suami saya bahwa bisnis peking duck ini belum banyak dimainkan oleh pemain online dan pengusaha kelas UMKM, rata-rata pengusaha besar di mall. Serta ada pemikiran peking duck biasanya non halal karena ada mengandung arak, dan kita membuat versi halalnya sehingga semua bisa menikmati," katanya kepada detikcom belum lama ini.
Tak hanya menyajikan bebek peking utuh, Pekingducklovers juga menawarkan berbagai inovasi menu bebek peking. Mulai dari duck noodle bowl, duck rice bowl, hingga nasi bebek. Bahkan, Pekingducklovers juga menghadirkan varian olahan bebek dalam bentuk frozen food.
Saat ini, Pekingducklovers telah memiliki banyak cabang antara lain, Pantai Indah Kapuk, Tanah Abang dan Jelambar. Ada pula beberapa reseller di luar Jabodetabek yakni, Surabaya, Medan dan Jambi.
Dalam satu bulan, Pekingducklovers dapat menjual hingga 1.000 ekor. Omzetnya pun tak main-main hingga mencapai ratusan juta.
"Penjualan produk rata-rata 1.000 ekor/bulan, omzet sekitar Rp 200jt/bulan (belum potong cost)," katanya.
Meski telah punya banyak cabang dan reseller, Bong Chin Kin ingin membuka restoran, serta menciptakan berbagai menu kekinian yang cocok untuk milenial.
"Saya ingin menciptakan menu yang kekinian yang cocok juga untuk milenil. Saya ingin mempunyai warehouse lagi, ingin membuka restoran," tutupnya.
Sebagai informasi, Pekingducklovers adalah salah satu peserta webinar 'Kembangkan Bisnis Kulinermu vol. 2' yang digelar KraftHeinz Food Service Institute bersama detikcom. Berbeda dari sebelumnya, webinar kali ini membahas tentang pembuatan konten yang menarik, serta pentingnya laporan keuangan untuk bisnis kuliner, dan cooking demo untuk memberikan ide-ide menarik bagi para pebisnis kuliner.
KraftHeinz Food Service juga memilih 10 foodpreneur yang berkesempatan mendapatkan modal usaha senilai puluhan juta rupiah, konten promosi gratis di detikcom, hingga business coaching session dengan para pakar bisnis kuliner.
(ads/ads)