Nasi memang sudah menjadi salah satu makanan pokok masyarakat Asia, khususnya Indonesia. Bahkan, mayoritas masyarakat Indonesia hampir tak bisa lepas dari nasi. Saking pentingnya, selain dikonsumsi sebagai makanan pokok, saat ini nasi juga disulap menjadi camilan kekinian.
Pemilik usaha kuliner Joafood, Yoana, merupakan salah satu pebisnis kuliner yang melakukan inovasi menjual camilan dari bahan dasar nasi. Sejak tahun 2015, Yoana mengatakan dirinya telah membuat nasi isi digoreng (sireng) untuk camilan favorit keluarganya. Seiring berjalannya waktu, ia akhirnya membuat sireng dalam bentuk frozen food sehingga dapat dijual dan dinikmati oleh siapa pun.
"Sireng merupakan produk rumahan dari dapur rumah kami sendiri sejak tahun 2015, namun pada saat ini produk kami telah mempunyai merk resmi (terdaftar), produk kami hanya merupakan camilan pribadi yang disajikan di meja keluarga saja, tetapi saat ini telah dapat dinikmati kapan pun oleh semua umur," ujarnya kepada detikcom baru-baru ini.
Di samping sireng, Yoana mengatakan ia juga menjual berbagai aneka frozen food lainnya. Menurutnya, frozen food hingga kini masih menjadi favorit masyarakat Indonesia. Selain itu, bahan dasar untuk membuat frozen food juga mudah didapatkan sehingga tidak mengganggu produksi dan penjualan.
"Kami juga menjual produk frozen food sejenis seperti nugget, kentang frozen, egg chicken roll dan sejenisnya merupakan produk yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia, juga merupakan produk yang tidak ada batas produktivitasnya, serta bahan baku yang dibutuhkan selalu tersedia dan mudah didapatkan," lanjutnya.
Meski demikian, Yoana mengatakan sireng merupakan produk unggulan Joafood. Selain unik, sireng juga memiliki berbagai varian mulai dari nasi isi ayam, isi mozzarella, smoked beef, hingga tuna. Dikatakannya, nasi isi mozzarella menjadi varian yang paling digemari masyarakat.
"Sireng merupakan kuliner olahan nasi isi digoreng. Untuk best seller-nya itu nasi mozzarella," katanya.
Soal penjualan, dalam satu bulan Yoana mengatakan dirinya bisa menjual hingga 500 pack sireng dengan omzet Rp 6 juta. Ia mengatakan larisnya penjualan ini disebabkan bukan hanya karena keunikan produk yang dijual, namun juga kualitas bahan.
"Setiap bulan bisa jual 500 pack dengan omzet Rp 6 juta," katanya.
"Kami menawarkan berbagai kelebihan mulai dari banyak varian, menggunakan bahan yang fresh dan berkualitas hingga telah memiliki sertifikat halal, HAKI dan P-IRT. Kami juga menawarkan berbagai pembayaran dan pemesanan yang memudahkan konsumen," tambahnya.
Meski menyediakan layanan pesan melalui e-commerce, Yoana mengatakan usahanya juga terdampak saat dihantam pandemi. Sebab, beberapa toko yang ia titipkan dagangannya terpaksa harus tutup.
"Sangat berdampak karena toko yang kami titipkan tutup. Beberapa ada juga yang gulung tikar dan para reseller mengurangi jumlah pesanan karena pembeli yang menurun," ungkapnya.
Untuk mengatasi hal ini, Yoana akhirnya terus menggencarkan promosi, baik online maupun offline. Ia juga mengikuti program Kembangkan Bisnis Kulinermu dari detikcom x Kraft Heinz Food Service agar menambah wawasan untuk pengembangan bisnis kulinernya.
"Saya mengikuti program ini karena saya membutuhkan mentor perusahaan ternama. Dan Heinz merupakan salah satu perusahaan yang produknya selalu berkembang. Jadi, saya sangat semangat karena mendapatkan ilmu yang berharga," tutupnya.
Simak Video "Ciptakan Inovasi untuk Hadirkan Peluang Baru Usahamu"
(fhs/ega)