Mantan chef hotel bintang 5 ini pilih berjualan nasi campur Rp 10 ribu karena alasan mulia. Ada juga isu Nutella tidak halal yang menarik perhatian.
Pernah bekerja di hotel bintang 5, chef Geri kini sibuk di Dapoer Si Jagoer yang menawarkan menu murah meriah di Denpasar, Bali. Ia dan rekannya, Iwan sengaja mematok harga Rp 10 ribu saja untuk nasi campur sepuasnya. Tujuannya membantu masyarakat yang kesulitan di tengah pandemi Corona.
Ada juga cuitan akun Twitter Nutella di Amerika yang menghebohkan Muslim. Pasalnya admin menjawab pertanyaan netizen soal kehalalan Nutella dengan mengatakan produknya "tidak halal." Namun seperti apa faktanya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbagai cara dilakukan penjual makanan untuk melariskan produknya. Alih-alih pakai strategi promosi biasa, beberapa penjual disebut S3 Marketing karena promosinya yang unik. Seperti apa saja ya?
Berikut berita terpopuler detikFood yang menarik perhatian pembaca kemarin (17/9):
1. Dapoer Si Jagoer didirikan mantan chef hotel
![]() |
Dapoer Si Jagoer berlokasi di Jalan Tukad Pakerisan No. 79, Denpasar. Warung makan ini jadi perbincangan lantaran menawarkan harga nasi campur Rp 10 ribu. Untuk lauknya, pengunjung bisa memilih 15 macam menu ala hotel yang nikmat.
Selain itu, pembeli bisa nambah nasi, lauk, atau minum sepuasnya, namun harga yang dipatok tetap Rp 10 ribu. Bukan tanpa alasan chef Geri mengusung konsep ini. Mantan chef hotel ingin berkontribusi sekecil apapun untuk membantu mereka yang kesulitan di tengah pandemi Corona. Berikut kisah lengkapnya.
Baca Juga: Cerita Mantan Chef Hotel Bintang 5 yang Kini Jualan Nasi Campur Rp 10.000
2. Fakta isu Nutella tidak halal
![]() |
Cuitan Nutella tidak halal dilontarkan admin Nutella Amerika Serikat pada 14 September 2020. Namun setelah itu pihaknya mengklarifikasi kalau Nutella sebenarnya halal. Mereka bahkan mengatakan 90% pabrik Nutella telah disertifikasi halal.
"Dan kami sedang dalam proses mensertifikasi pabrik yang tersisa. Kami mohon maaf atas kesalahan yang dibuat dalam tweet kami sebelumnya," tulis sang admin (14/9). Sementara di Indonesia, Nutella sudah mendapat sertifikasi halal dari MUI dan National Independent Halal Trust (NIHT).
Baca Juga: Heboh Nutella Disebut Tidak Halal, Ini Penjelasannya
3. S3 marketing dalam menjual makanan
![]() |
Belum lama ini viral odading Mang Sholeh di Bandung berkat 'S3 Marketing' yang dilakukan Ade Londok. Selain itu, di Indonesia ada banyak penjual makanan yang menerapkan strategi promosi unik.
Misalnya penjual mie ayam yang curhat kehilangan Rp 10 ribu. Ia lantas meminta siapapun yang menemukannya untuk mengembalikan uang itu. Nantinya ditukar dengan seporsi mie ayam dan minuman. Padahal hal ini sama saja dengan seseorang membeli dagangannya. Penjual makanan berikut juga menerapkan teknik 'S3 Marketing'.
Baca Juga: 5 Penjual Makanan Super Kreatif Pakai Cara S3 Marketing
(adr/odi)