Setengah abad berdiri, warung coto Makassar ini tak pernah sepi pengunjung. Bahkan pernah diundang ke Istana Negara dan jadi langganan artis terkenal.
Coto Makassar merupakan salah satu kuliner yang ikonik. Berbeda dengan soto, coto memiliki kuah yang keruh karena menggunakan rempah-rempahan dan campuran kacang tanah.
Untuk isiannya berupa daging sapi dan jeroan, seperti babat, limpa, paru, lidah, usus, hati, jantung, dan otak sapi. Coto Makassar banyak diminati di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warung yang legendaris adalah Coto Makassar Syamsul Daeng Ngawing. Warung yang berdiri sejak tahun 1970-an ini lokasinya ada di kawasan Senen, Jakarta Pusat.
1. Harganya awalnya Rp 1.500 per porsi
![]() |
Kepada detikFood (15/01/25) Syawal selaku penanggung jawab warung mengatakan bahwa warung ini milik pasangan suami istri bernama Syamsul dan Nurhayati.
Warung yang merupakan usaha keluarga turun temurun ini berdiri pertama kali sekitar tahun 1970-an. Awalnya berjualan menggunakan pikulan di Makassar dan harganya hanya Rp 1.500 per porsi.
Kemudian, warungnya pindah ke Jakarta dan buka di daerah Jakarta Utara. Pada tahun 2003, warungnya pindah di bilangan Senen, Jakarta Pusat.
"Iya yang punya namanya Daeng Syamsul dan Ibu Nurhayati. Kalau buka di Senen itu sejak 2003, tapi warungnya sudah buka dari tahun 1970-an," tutur Syawal.
2. Kompornya selalu menyala 24 jam
![]() |
Di kawasan Senen, warung coto Makassar ini terbilang 'nyempil' di antara warung nasi Kapau yang berjejer. Meski begitu, warungnya tak pernah sepi pengunjung.
Warung ini buka 24 jam, dan setiap hari kompor untuk memasak kuahnya pun tak pernah dimatikan. Inilah yang menjadi ciri khas kuah coto Makassar di sini.
Seporsinya dibanderol Rp 30.000 dan disajikan dengan mangkuk kecil berdiameter 12 cm. Cotonya disajikan dengan kuah yang panas dan hambar. Jadi, pengunjung bisa racik menambahkan garam di meja.
Fakta menarik Coto Makassar Syamsul Daeng Ngawing ada di halaman selanjutnya
3. Porsi royal dan cita rasa autentik
![]() |
Kuahnya harum, agak kental, dan terasa gurih. Isian daging dan jeroan sapinya juga disajikan royal. Jangan lupa menambahkan sambal tauco agar rasanya semakin sedap.
Sambal tauco ini memberikan rasa pedas dan sensasi asam dari fermentasi kacang kedelai. Makan coto Makassar di sini juga bisa pakai buras dan ketupat seharga Rp 4.000.
Baik buras dan ketupat sudah tersaji di setiap meja, lengkap dengan gorengan seperti jalangkote dan bakwan seharga Rp 4.000. Jadi, pengunjung bisa ambil sendiri sesuai selera.
4. Diundang ke Istana Negara
![]() |
Kelezatan coto Makassar ini bahkan menarik perhatian Wakil Presiden Jusuf Kalla periode 2014-2019. Mengingat Jusuf Kalla sendiri berasal dari Sulawesi Selatan.
Karenanya ia tak asing dengan coto Makassar. Pada 2015, Jusuf Kalla pernah mengundang coto Makassar ini datang ke istana Wakil Presiden. Syamsul diundang untuk menyajikan berporsi-porsi coto Makassar.
Syawal mengatakan bahwa undangan tersebut untuk jamuan makan dalam rangka acara kenegaraan. Syamsul bahkan sempat berfoto dengan Jusuf Kalla dan fotonya dipajang di warung.
5. Langganan artis terkenal
![]() |
Tak hanya Wakil Presiden Jusuf Kalla, banyak pula artis terkenal yang sudah pernah makan di sini. Bahkan beberapa di antaranya sudah menjadi langganan di sini.
Syamsul menceritakan bahwa artis Denny Sumargo menjadi salah satu artis yang kerap kali datang untuk menikmati coto Makassar.
Selain itu, beberapa artis lainnya ada mulai dari Ayu Ting Ting, Anwar Sanjaya hingga para food vlogger ternama, seperti Nex Carlos.
(raf/odi)