Selain sego pecel, kamu bisa menikmati kuliner khas Blitar lain. Namanya sego kikil dan uritan yang populer sebagai kuliner malam. Menu ini ditawarkan Warung Mbok Rip sejak tahun 1993.
Blitar adalah kota kecil di Jawa Timur yang menyimpan sejarah presiden pertama Indonesia, Soekarno. Di kota ini pula hadir kuliner khas berupa sego pecel, nasi ampok, hingga wajik kletik.
Sayangnya pilihan kuliner Blitar pada malam hari begitu terbatas, tapi ada satu tempat yang menawarkannya. Tempat ini buka sehabis magrib, sekitar pukul 19.00 hingga 03.00 dini hari.
Namanya Warung Mbok Rip yang ada di kawasan Jalan Imam Bonjol, depan Pengadilan Negeri Blitar. Setiap hari warung makan legendaris sejak 1993 ini dipadati pencinta makanan pedas.
Nama Tempat Makan | Warung Mbok Rip |
Alamat | Jl. Imam Bonjol Nomor 89, Sananwetan, Kec. Sananwetan, Kota Blitar Patokan: Depan Pengadilan Negeri Blitar |
mbokrip.blitar | |
Jam Operasional | 19.00-03.00 WIB |
Estimasi Harga | Rp 15.000 per porsi sudah dengan nasi |
Tipe Kuliner | Makanan khas Jawa Timur yang pedas |
Fasilitas |
|
Usaha keluarga dikelola generasi ke dua
![]() |
Warung Mbok Rip dirintis oleh Ibu Tumilah dan Bapak Mat Sarip pada 1993. Kini usahanya dilanjutkan oleh anak mereka, Ibu Ana. Kepada detikfood (29/9), ia bercerita awalnya lokasi warung makan bukan di tempat sekarang.
"Dulu lokasi sebelumnya di depan Toko Bandara Ban yang ada di Jalan Sudanco Supriyadi. Jam bukanya lebih malam, pukul 23.00 atau 23.30," katanya. Selang beberapa tahun, Warung Mbok Rip pindah ke tempat kini.
"Di sini buka di rumah, jadi bisa buka lebih lebih awal. Kalau makanan sudah siap dan matang, bisa langsung disajikan. Dari dulu khasnya itu buka malam," lanjut Ibu Ana.
Terlihat baskom-baskom plastik berjejer di depan warung. Lauknya beragam, dari aneka jeroan ayam, ikan patin, ikan lele, ceker ayam, hingga olahan telur. Tak ketinggalan ragam sate-satean berbumbu pedas, layaknya di angkringan.
Untuk bumbu masakannya sendiri cenderung mirip. Selain digoreng, yang berkuah diracik dengan bumbu krengsengan, bumbu kare, dan bumbu rujak.
Sego kikil dan uritan Rp 15.000 jadi andalan
![]() |
Dari puluhan lauk yang ada, Ibu Ana bercerita 2 lauk terfavorit pengunjung adalah kikil dan uritan. Harganya murah meriah, Rp 15.000 sudah dengan nasi porsi banyak.
Kami sempat mengira bahwa uritan di sini adalah telur muda yang biasa jadi pelengkap soto Lamongan, tapi ternyata bukan. Ibu Ana bilang uritan yang dimaksud adalah jeroan ayam.
Kikil dan uritan diolah dengan bumbu krengsengan yang rempahnya lengkap. Mulai dari cabe rawit, cabe merah, bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe, dan banyak lainnya.
Hasilnya, krengsengan memiliki cita rasa gurih, pekat, dan pedas. detikfood membuktikan sendiri kepedasan krengsengan di sini. Rasa pedasnya benar-benar nonjok, bahkan dalam suapan pertama!
![]() |
Rasa pedasnya semakin lama semakin kuat. Menikmatinya dengan nasi hangat memang jodoh sempurna!
Soal tekstur, kikil terasa lebih lembut, kenyal, dan lumer dibanding uritan. Meski begitu, tekstur uritan yang padat juga tetap terasa empuk alias tidak alot sama sekali.
Nilai tambahnya, tak tercecap aroma dan rasa amis sekalipun pada sajian ini. Ibu Ana bilang hal tersebut lantaran proses memasak keduanya begitu panjang.
Rahasia mengolah kikil dan uritan anti amis diungkap Ibu Ana. Baca halaman selanjutnya.