Pasar seolah menjadi sumber kehidupan untuk masyarakat di sekitarnya. Seperti Pasar Templek di Blitar yang menjadi sumber kebutuhan masyarakat se-kota Blitar.
Di setiap daerah, pasti ada pasar yang paling terkenal dan diandalkan masyarakatnya. Pasar seolah menjadi nafas bagi masyarakat di sekitarnya untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Di Blitar ada pasar yang populer sebagai induk dari pasar-pasar lain di kota Blitar. Setiap pagi buta masyarakat Blitar akan datang berbondong-bondong untuk membeli kebutuhan pokok hingga kudapan sarapan yang mantap rasanya di Pasar Templek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyediakan berbagai kebutuhan, Pasar Templek bahkan menjadi pasokan bagi pasar-pasar kecil lainnya di sekitar Blitar. Banyak fakta menarik yang bisa ditemukan ketika detikfood berkunjung langsung ke pasar terbesar di Kota Blitar ini.
Baca juga: 5 Alasan Minum Kopi Bikin Performa di Ranjang Kian Maksimal
Berikut 5 fakta Pasar Templek Blitar:
![]() |
1. Buka Sebelum Subuh
Sebagai pasar induk atau yang utama, Pasar Templek sudah aktif semenjak dini hari. Pasar yang berada di Jalan Anggrek, Blitar, Jawa Timur ini akan dipadati para pedagang sayuran dan lauk pauk yang sudah bersiap sejak tengah malam.
Pasar Templek Blitar biasanya mulai aktif pukul 04.00 dini hari waktu setempat hingga 07.00 pagi. Lewat dari jam operasionalnya biasanya barang dagangan para pedagang akan ludes terjual.
Ditemani oleh pemandu dari Hotel Tugu Blitar, detikfood menjelajahi Pasar Templek Blitar tepat pukul 04.00 dini hari. Jaraknya yang tak jauh dari pusat kota membuat pasar ini sangat mudah diakses dari berbagai arah Kota Blitar.
2. Berada di Dekat Perlintasan Kereta
Layaknya pasar pada umumnya, Pasar Templek tak hanya berada pada satu bangunan utama saja. Banyak juga pedagang di sekitar yang memilih tempat berdagang paling strategis bagi dirinya.
Uniknya, sebagian pedagang di Pasar Templek ini akan berjualan tepat di sepanjang perlintasan kereta api menuju stasiun Blitar. Beberapa pedagang bahkan juga menggelar dagangannya di atas perlintasan kereta.
Tak ada rasa takut maupun khawatir dari para pedagang tersebut. Suara klakson kereta atau lonceng yang dibunyikan dari stasiun seolah menjadi pertanda bagi mereka untuk sejenak menggeser barang dagangannya dan membiarkan kereta lewat.
Fakta tentang Pasar Templek Blitar lainnya ada di halaman berikutnya.
3. Menjadi Pasar Induk se-Kota Blitar
Menurut Fajar, selaku pemandu kami, Pasar Templek merupakan pasar terbesar di Kota Blitar. Tidak hanya sayur mayur dan lauk pauknya dibeli untuk dikonsumsi dalam lingkup rumahan, tetapi para pedagang dari pasar lain juga mengambil pasokannya di sini.
"Ini (Pasar Templek) termasuk yang terbesar di Blitar. Sampai pedagang dari pasar lain seperti Pasar Pon, Pasar Legi dan pasar-pasar kecil juga ada yang mengambil sayur dan barangnya di sini. Pedagang sayuran keliling juga banyak yang belanja di sini," kata Fajar kepada detikcom.
Tak heran jika para pedagang sengaja menyiapkan barang dagangan mereka dalam satuan yang lebih besar. Mulai dari sayuran, ikan, ayam hingga berbagai kebutuhan lainnya ada yang sengaja dibuat dalam ukuran yang lebih besar.
4. Tengah Menjalani Revitalisasi
![]() |
Ketika menyambangi Pasar Templek, kami mendapat informasi bahwa bangunan utama pasar ini tengah mengalami revitalisasi. Untuk sementara, para pedagang direlokasi ke pelataran pasar hingga ke bagian belakang.
Revitalisasi Pasar Templek ini sudah dilakukan sejak pertengahan 2021. Melalui website resminya, Pemkot Blitar mengungkapkan bahwa revitalisasi ini bermaksud untuk membuat bangunan pasar lebih besar sehingga menampung lebih banyak pedagang.
Hal ini dilakukan juga bertujuan untuk mensterilkan sisi utara rel perlintasan kereta api dari para pedagang pasar. Wali Kota Blitar, Drs. H. Santoso, juga menyebutkan hal ini agar membuat para pedagang, pembeli dan masyarakat sekitar bisa lebih nyaman beraktivitas dekat dengan Pasar Templek.
5. Harga Grosiran
Pasar Templek yang menjadi rujukan bagi para pedagang di pasar lain memiliki harga istimewa. Di sini sayuran, lauk pauk hingga jajanan pasarnya dijual dengan harga khusus yang sangat miring terutama jika ingin dijual kembali.
Menyambangi salah satu pedagang kue jajanan pasar yang paling lengkap, Wiwik selaku pedagang kue menyebutkan harga makanan yang dijualnya berkisar Rp 500 - Rp 2.500 saja. Mulai dari gorengan, risol, nagasari dan beragam kue tradisional lain diungkapkan Wiwik seringkali dibeli untuk dijual kembali.
Selain itu pedagang berupa jamu dan ikan asap juga memiliki harga spesial untuk pembelian dalam jumlah banyak. Sebotol jamu dengan ukuran 600 militer dijual hanya dengan harga Rp 4.000 sedangkan untuk ikan asap jika membeli satu bundel dengan isian 10-20, harganya bisa menjadi setengah dari harga membeli satuan.
Simak Video "Sensasi Berbeda Makan Camilan di Hotel"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)