Di kawasan Gunung Sindur, Bogor, terdapat rumah makan Sunda yang legendaris. Menunya ada sop daging hingga bakwan udang yang selalu menjadi primadona.
Di perbatasan antara Serpong dan Bogor, tepatnya di Gunung Sindur ada rumah makan khas Sunda yang bisa dikunjungi. Namanya RM Hj. Nunung yang berjarak 11 kilometer dari kota Serpong.
Rumah makannya cukup luas dengan tempat parkir yang memadai sehingga cocok dikunjungi bersama keluarga saat akhir pekan. Menu yang ditawarkan adalah makanan khas Sunda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Sabar Mengantre! Makan Bebek Goreng Dilayani Penjual yang Cantik
Tawarkan Konsep Prasmanan
![]() |
Noneng, generasi kedua pemilik RM Hj. Nunung menjelaskan kalau dari awal rumah makan ini memang mengusung konsep prasmanan. Rumah makan ini berdiri sejak tahun 1986.
"Ini rumah makan Sunda, namanya RM Ibu Hj. Nunung, itu almarhumah ibu saya. Saya cuma nerusin aja gitu," ujar Noneng kepada detikFood (30/11).
"Rumah makan ini sudah dari 1986. Dari kecil dulu, sedikit-sedikit ditambahin, alhamdulillah jadi seperti ini," lanjutnya.
RM Hj. Nunung ini berkonsep prasmanan seperti kebanyakan warung makan Sunda di kampung-kampung. Pelanggan bisa mengambil nasi putih sepuasnya dengan pilihan lauk yang beragam.
Tersedia rak makanan dengan isian lauk yang menggugah selera. Semua lauknya bisa diambil sendiri tanpa bantuan pelayan. Kamu pun bisa menakar porsi yang pas sesuai selera.
Saat tim detikFood bersantap di sana, sempat melihat seorang pelanggan yang mengambil nasi sepiring penuh. Kemudian ia tambahkan lauk ikan dan sayuran.
![]() |
"Iya ini (konsep prasmanan), paling yang disiapin itu cuma sop aja. Biar ambil sendiri itu kan enak bisa naker nasinya mau sebanyak apa, seukuran apa, silahkan," kata Noneng.
"Pokoknya aku nasi cuma itung satu orang aja. Bebas, mau sedikit mau banyak. Kalau udah kenyang baru bayar gitu," jelasnya.
Baca Juga: Pecak Nila dan Sop Iga yang Sedap di Warung 'Hidden Gem' Serpong
Sop Daging dan Bakwan Udang Jadi Menu Favorit
![]() |
Noneng mengungkapkan kalau menu favorit para pelanggan adalah sop daging sapi, bakwan udang, dan telur dadar gulung. "Paling favoritnya itu sop daging, sama udang, sama telur," ungkapnya.
Sop daging disajikan masih panas kepada pelanggan. Isian sop ini ada tambahan kol, wortel, daun bawang, dan potongan daging yang melimpah. Harga seporsinya Rp 30.000.
Saat mencicipi sop daging sapi di sini, tercecap rasa gurih kaldu ketika menyeruput kuahnya. Nikmat sekali untuk menjadi pendamping makan nasi putih dan lauk gorengan.
![]() |
Tak lupa kami mengambil bakwan udang dan telur dadar gulung. Masing-masing lauk ini ditawarkan dengan harga Rp 6.000.
Bakwan udangnya sangat renyah, udang yang digunakan kecil-kecil namun melimpah. Rasanya gurih berbumbu, membuat makan kita makin lahap. Telur dadar gulungnya juga lumayan enak, tipenya bukan yang padat melainkan renyah.
![]() |
Ikan Pesmol dan Acar Kuning Timun yang Layak Dicoba
![]() |
Selain tiga menu andalan dari RM Hj. Nunung, ada ikan pesmol dan acar kuning timun yang menggoda selera. Harganya juga terjangkau, Rp 20.000 untuk seporsi ikan pesmol dan Rp 4.000 untuk acar kuning timun.
Ikan pesmol di rumah makan ini menggunakan ikan mas. Ikan tidak digoreng terlebih dahulu, jadi teksturnya agak basah. Aroma amis dan bau lumpur tidak tercium ketika kami mencicipinya. Rasa gurih dan rempahnya cukup nendang di lidah kami.
Acar kuning timun racikan Noneng ini menggunakan timun utuh berukuran besar. Pelanggan dijamin puas karena tekstur timunnya masih renyah. Bumbu kuningnya tak hanya gurih, tapi agak manis.
Langganan Pejabat Daerah
![]() |
RM Hj. Nunung yang sederhana ini ternyata juga dilirik oleh pejabat daerah. Menurut cerita Noneng, Bupati Tangsel Benyamin Davnie adalah langganan tetapnya.
"Yang paling sering ke sini tuh, Bupati Tangsel tuh Pak Davnie. Bahkan, saya hampir hafal apa yang dia makan. Kalau dia makan tuh menunya nggak pernah berubah, dia senangnya tuh bandeng goreng, karena bandeng kita manis, telur gulung, timun, sama sop daging," cerita Noneng.
Noneng juga turut mengungkap kalau Bupati Tangsel itu sering makan di sana. Bisa lebih dari 3 kali dalam sebulan.
Baca Juga: Kawisari Koffie: Nikmatnya Madeleine Koffie dan Tempe Fries di Kafe Berusia 150 Tahun
Simak Video "Bikin Laper: Aneka Masakan Sunda yang Auto Bikin Kalap!"
[Gambas:Video 20detik]
(yms/adr)