Malang identik dengan kuliner rawon. Kalau mau coba yang legendaris, mampirlah ke Rawon Kiroman. Sudah ada sejak 1954, kenikmatan nasi rawon di sini tak tertandingi.
Jalan-jalan ke Malang rasanya belum lengkap kalau belum mencicipi rawon. Kuliner daging berkuah hitam ini selalu ada dalam daftar para foodies untuk dicicipi ketika singgah di kota bunga ini.
Menyambangi Malang, detikfood tertarik mampir ke Warung Soto dan Rawon Kiroman yang disebut-sebut legendaris. Keberadaan rumah makan ini sudah ada sejak 68 tahun lalu.
Lokasinya di Jalan Yulius Usman Nomor 52. Bangunan rumah makan ini mudah dikenali karena dicat kuning terang. Bentuknya seperti rumah zaman dahulu dengan jendela-jendela besar. Bangunan ini tidak pernah diubah sejak dulu.
Nama Tempat Makan | Warung Soto dan Rawon Kiroman |
Alamat | Jl. Yulius Usman No.52, Kasin, Kec. Klojen, Kota Malang |
No Telp | 0852-5710-9693 |
Jam Operasional | 07.00-15.30 WIB |
Estimasi Harga | Mulai dari Rp 23.000 |
Tipe Kuliner | Makanan khas Malang dan Jawa Timur |
Fasilitas |
|
Usaha keluarga yang kini dijalani generasi ketiga
![]() |
Kepada detikfood (4/10), Rahma yang mengelola operasional harian Rawon Kiroman bercerita soal kehadiran rumah makan legendaris ini. Pemiliknya adalah pasangan suami istri, Kiroman dan Mak Cem.
Dua orang asli Malang ini membuka usaha rawon pada 1954. Mereka berjualan di rumah yang sekarang masih menjadi tempat santap Rawon Kiroman. Pengelolaannya kemudian diserahkan pada anaknya.
"Yang punya (rumah makan), abahnya istri saya yaitu Ana. Sempat diteruskan sama bule, terus sekarang sudah nggak ada. Terus (dilanjutin) kita, generasi ketiga," ujar Rahma yang bertugas di meja kasir.
Memasuki rumah makan, kami serasa main ke rumah 'mbah' dengan kesan 'jadul' yang kuat. Di bagian depan, ada area mirip depot atau Warteg berupa lemari kaca dan kursi yang berbentuk huruf L.
Di balik lemari kaca tersebut, terdapat banyak lauk utama dan lauk pendamping. Ada juga area untuk meracik pesanan pengunjung yang terkoneksi ke dapur.
Sepiring nasi rawon yang jadi andalan
![]() |
Nasi rawon dibanderol Rp 23.000. Penyajiannya bukan di mangkuk, melainkan piring ceper. Terlihat ada topping tauge pendek di sisian dan kumpulan potongan daging di tengah piring.
Kuahnya berwarna hitam dengan jejak kecokelatan. Begitu diseruput, terasa rasa gurih berempah yang nikmat. Menurut kami rasa keluaknya kuat, namun tidak mengganggu karena dipadukan banyak rempah lain.
Tekstur kuahnya cenderung kental. Sangat nikmat dipadukan dengan nasi hangat dan dimakan bersama potongan daging. Jumlah daging yang diberikan sekitar 6 potong ukuran besar.
Warna daging tak sepenuhnya hitam, tapi sedikit kemerahan di bagian dalam. Saat memotongnya tak perlu usaha banyak karena tekstur daging super lembut. Daging ini juga tidak hambar karena dibumbui berbagai rempah.
Diakui Rahma, ada trik memasak daging rawon agar empuk. Mereka menggunakan teknik presto selama sekitar 2 jam. Untuk bagian daging sapi yang dipakai khusus, bernama 'cengek' di Malang.
"Kalau di Malang, rawon kita paling pekat. Paling hitam kuahnya. Rempahnya lebih berasa. Keluaknya lebih kuat. Harganya pun lebih murah, Rp 50.000 untuk porsi dibawa pulang. Porsi ini bisa untuk 3 orang," kata Rahma.
Simak Video "Gurih Berempah Rawon Kiroman di Malang"
[Gambas:Video 20detik]