![]() |
Teh Putih yang Pekat Rasanya
Untuk mencicipi kualitas teh murni yang disajikan, kami memesan teh putih bernama Pucuk Perak Tanah Jawa yang didatangkan dari Jawa Barat. Segelas teh putih atau white tea yang kami pesan harga Rp 65.000 dan dapat diisi ulang sebanyak 2 kali dengan seduhan 250 mililiter air panas setiap seduhannya.
Teh putih yang juga dikenal sebagai silver needle punya karakteristik yang unik ketika diseduh sebagai penanda kualitas tehnya. Ciri teh putih dengan kualitas yang baik adalah daun tehnya akan berdiri tegak seperti jarum ketika diseduh.
Biasanya rasa teh putih cenderung lebih ringan. Tetapi kami mencicipi teh putih yang lebih kuat rasanya, dengan sentuhan manis mirip buah leci, dan selintas aroma melati saat disesap pertama kali. Perpaduan aroma dan rasanya cocok untuk diminum saat sore hari untuk menenangkan pikiran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Infused Tea dengan Bunga Cempaka
![]() |
Selain tehnya yang murni tanpa campuran, Tanagaia juga menawarkan menu teh yang telah diinfusi bahan-bahan tertentu. Menu bernama Champaca menarik perhatian karena menggunakan teh hitam asal Cianjur dan memasukkan aroma serta rasa bunga cempaka ke dalam racikannya.
Segelas teh Champaca ini dibanderol dengan harga Rp 38.000. Sesaat setelah diseduh dan disajikan oleh tea brewer aroma perpaduan teh hitam dengan bunga cempaka yang lembut akan masuk ke hidung.
Ketika disesap pertama kali ada rasa manis alami yang datang dari nektar bunga cempaka. Karena dipadukan dengan teh hitam sehingga rasa tehnya akan lebih pekat dan tidak kalah dengan sentuhan aroma dan rasa bunga cempaka yang ditambahkan.
Racikan Teh Artisan Berempah yang Unik
![]() |
Salah satu menu teh yang paling unik yang dimiliki oleh Tanagaian bernama Tobaliman. Jika biasa andaliman dari Sumatera Utara lebih awam digunakan sebagai racikan makanan berupa sambal, di sini andaliman diseduh bersamaan dengan teh.
Tobaliman sendiri dibanderol seharga Rp 45.000 per gelasnya. Bahan dasarnya menggunakan teh hitam dari Sumatera Utara dan andaliman yang didatangkan dari Toba.
Pada teh artisan ini bahan yang digunakan juga lebih banyak sehingga hasil rasa dan aromanya lebih kaya. Ada andaliman, kecombrang, jeruk shantang, cengkeh, hingga bunga lawang. Ketika diendus kamu akan mendapatkan aroma hangat berempah dari teh ini.
Saat menyesap andaliman pertama-tama lidah akan dibuat kebingungan terlebih dahulu. Setelah tehnya menyebar ke seluruh rongga mulut baru terasa sentuhan kecombrang, cengkeh, hingga andalimannya.
Sensasi hangat yang didatangkan dari andaliman berbeda jauh dengan ketika minum jahe. Hangatnya lebih lembut dan tidak meninggalkan kesan pahit pada pangkal tenggorokan.
Teh ini cocok untuk dinikmati saat pagi atau sore hari. Agar lebih komplet ada juga camilan yang dapat dipesan untuk menemani waktu minum teh.
Kami mencoba memesan pisang goreng kaya seharga Rp 25.000. Pisang kepok yang manis dan matang sempurna memberikan tekstur yang manis lembut di dalam tetapi renyah di luar. Menu ini salah satu yang cocok untuk memberikan rasa manis alami saat menikmati teh artisan yang disajikan tanpa gula.
Ingin tempat makan atau produk Anda direview oleh detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com.
Simak Video "Segarnya Racikan Kopi Buatan Penyandang Down Syndrome"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)