Roti bakar ini populer di kalangan pengguna Twitter. Roti bakar Agus Robaba selalu diantre pembeli. Ludes 300 porsi dalam 3 jam saja!
Roti bakar Bandung punya ciri khas tersendiri. Berupa roti tawar panjang yang empuk dipanggang garing dan diolesi dengan aneka isian manis. Biasanya berupa selai, cokelat meisjes, keju, hingga susu kental manis.
Tak hanya populer di Bandung saja, roti bakar ini juga punya banyak penggemar di Jakarta. Salah satu yang laris, Roti Bakar Bandung Agus Robaba yang diserbu pembeli setiap harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasinya ada di Jalan Gajah Mada No. 19, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat. Tepatnya tak jauh dari Indomaret dan berada persis di depan gedung bekas Pos Kota. Mudah dijangkau dengan trasnportasi umum.
![]() |
Roti Bakar Bandung Agus Robaba buka setiap hari Senin-Sabtu pada pukul 17.00-22.00 WIB. Tapi terkadang sebelum pukul 22.00 WIB, roti bakarnya sudah ludes diserbu pembeli.
Awalnya roti bakar Bandung ini direkomendasikan oleh seorang pengguna Twitter. Lalu akun media sosial 'Dari Halte Ke Halte' pun mengunjungi mereka dan merekomendasikan roti bakar ini hingga jadi terkenal.
detikFood pun penasaran dengan Roti Bakar Agus Robaba dan mengunjungi gerainya, kemarin (21/9). Kami bertemu langsung dengan pemiliknya yaitu Agus Wahyudi. Nama gerainya memakai namanya dengan tagline Roti Bakar Khas Bandung.
![]() |
Baca Juga: Roti Gempol: Empuk Wangi Roti Gandum Srikaya Cokelat yang Legendaris
Pria asal Solo ini mengaku senang karena sekarang gerai roti bakarnya laris manis diserbu pembeli. Padahal sebelumnya paling banyak roti bakar buatannya ini hanya laku 20 porsi saja.
Agus Wahyudi masih terbilang baru membuka gerai roti bakarnya ini. Roti Bakar Agus Robaba berdiri pada 4 April 2019. Saat itu lokasinya ada di depan Gajah Mada Plaza.
"Kami mulai 4 April 2019. Itu letaknya di depan Gajah Mada Plaza di bawah jembatan penyeberangan," beber Agus Wahyudi pemilik Agus Robaba.
![]() |
Roti Bakar Agus Robaba juga cukup berbeda degan roti bakar lainnya karena memiliki ciri khas tersendiri. Mereka menggunakan beragam selai kekinian. Harga yang dibanderolnya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp 10.000-17.000 per porsinya.
Menunya sangat beragam, ada sekitar 22 menu yang terbagi dalam 3 kelompok. Ada Classic, Spesial Cream, dan Premium. Yang jadi andalannya adalah Choco Crunchy Keju, Green Tea Oreo, Cream Cheese Red Velvet, hingga Hazelnut Crunchy.
Proses pembuatan roti bakar Agus Robaba ini juga sangat sederhana. Awalnya irisan roti tawar yang tebal diolesi mentega lalu dipanggang di atas lempengan besi hingga kecokelatan. Setelah itu barulah diberikan aneka selai dan isian lainnya sesuai pesanan pelanggan dan disajikan. Isiannya sangat melimpah dan tidak pelit, itulah yang jadi daya tariknya.
![]() |
Biasanya para pelanggan memesan untuk di bawa pulang. Dalam sekali pesan biasanya 2-3 porsi per satu pelanggan. Baru buka saja Roti Bakar Agus Robaba sudah diantre pembelinya. Lalu berapa omzet Agus Wahyudi per harinya? Pria asli Solo ini tak mau menyebutkan nominal pasti.
Tapi dalam sehari roti bakar buatannya ini sekarang bisa ludes 300 porsi dari gabungan pesanan jastip (jasa titip) dan order langsung di tempat. Bahkan pernah habis dalam waktu 3 jam saja. Jika per porsi Rp 10.000 ia mengantongi Rp 3 juta per hari.
Agus Wahyudi juga sempat menyinggung kalau dulu dirinya hanya bisa menjual paling banyak 20 porsi roti bakar saja. Tapi kini pendapatannya naik sekitar 200 persen.
"Omzet naike 200 persen dari sebelum jastip sampai dijastip ini. Dulu cuma 20 porsi sehari," ujar Agus Wahyudi.
![]() |
"Target sehari itu 300 porsi. Jastip maksimal tuh 150 porsi. 300 itu udah termasuk jastip dan dibuat di sini," lanjutnya membicarakan soal omzet per harinya.
Jadi, pesanan jastip melalui via WhatsApp atau akun Instagram @agusrobaba itu dibuatnya di rumah. Mulai dari pukul 11.00-15.00 WIB, setelah itu ia lanjutkan berjualan di gerainya pada pukul 17.30 WIB.
Keunikan lain dari Roti Bakar Agus Robaba ini adalah gerai tempatnya berjualan sangat gelap. Kalau gerai lain ingin tempat berjualannya terang agar menarik orang untuk membeli.
Agus Wahyudi juga sempat menjelaskan alasannya tidak menggunakan lampu saat berjualan. Hal ini ia lakukan agar gerai roti bakarnya tak banyak diketahui pembeli.
![]() |
"Kita jualan nggak pakai lampu biar customernya nggak terlalu over. Jadi customer yang dateng bisa ke-handle, customer langganan sama yang baru dateng," beber Agus Wahyudi.
"Tapi kalau pake lampu, customer yang baru dateng terus customer langganan dateng ga ke-handle," lanjutnya.
Kami pun penasaran dengan alasannya tersebut karena biasanya orang berdagang ingin untung yang besar dan jadi bahan perbincangan orang. Tapi, Agus Wahyudi ternyata punya target sendiri dan tidak mau melebihkannya.
"Kami lebih mementingkan kenyamanan customer. Targetnya segitu ya cukup segitu aja," ujar Agus Wahyudi.
Rencana ke depannya, Roti Bakar Agus Robaba akan membuka cabang kedua. Lokasinya tetap di sekitaran Jalan Gajah Mada karena agar mudah untuk mengontrolnya.
Baca Juga: Yuk, Sarapan 5 Roti Bakar Enak di Bandung yang Murah Mengenyangkan!
(sob/odi)