Nenek 90 tahun yang masih bugar berjualan lawar sapi sejak tahun 1960. Odah Jaran dikenal dengan racilan lawar legendaris yang tiap hari ludes dalam 3 jam.
Di pulau Bali juga banyak penjual makanan berusia lanjut yang setia menjajakan makanan tradisional. Salah stau yang masih aktif adalah Oda Jaran. Nenek berusia 90 tahun ini masih sigap melayani pembeli. Meskipun tak lancar berbahasa Indonesia, racikan lawar sapinya populer puluhan tahun.
Melansir dari berbagai sumber, salah satunya dari tayangan video yang diunggah oleh Nex Carlos ke YouTube (30/7). Nenek itu dikenal dengan sebutan Odah Jaran. Setiap harinya, ia berjualan nasi lawar sapi. Ternyata, nenek ini sudah berjualan sejak tahun 1960 di kawasan Sanur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Odah Jaran kini memiliki warung makan tetap di Jalan Tukad Nyali No. 15, Denpasar Selatan. Nenek itu masih tampak sehat dan bugar. Setiap hari berjualan mulai pukul 10.00 pagi dibantu anak dan menantu perempuannya.
![]() |
Mengulik sejarahnya, Odah Jaran sudah berjualan sejak tahun 1960-an. Saat itu, ia berjualan keliling kampung menawarkan nasi lawar sapi buatannya. Berjualan di kawasan Pantai Sanur sejak tahun 1980-an. Lalu, menetap di Denpasar sejak 5 tahun ini.
Menu yang ditawarkan oleh Odah Jaran adalah lawar sapi. Berupa olahan lawar dari sayuran yang dicampurkan dengan bumbu Bali base genep.
Untuk menu lawarnya ada 2, yaitu lawar putih dan lawar merah. Lawar merah ini ternyata dicampurkan dengan darah sapi, biasanya dikenal dengan sebutan Lawar Barak. Pelanggan dapat memilih campur atau salah satu lawar saja.
![]() |
Lantas, apa yang membedakan dari lawar biasa? Lawar ini biasanya terbuat dari campuran sayuran dan daging babi cincang yang dibumbui dengan rempah dan kelapa parut. Sekilas sajiannya mirip dengan urap.
Lawar racikan Odah Jaran yang jadi andalan lawar merah dan putih. Lawar merah dicampur dengan darah sapi. Selain lawar lauk lainnya berupa serapah dari kulit sapi, rempah dan darah yang sudah direbus. Kemudian ada lauk kering berupa hati sapi, usus goreng dan krecek dan tum (pepes) daging sapi. Terakhir disiram dengan kuah tulang iga sapi dan ares (batang pisang) dan diberi sambal Bali (sambal mbe).
Seporsi dengan beragam lauk ini dibanderol Rp 20.000 saja. Bisa lebih jika memakai tambahan lauk lebih banyak. Warung Odah Jaran tutup di hari-hari besar Bali dan tiap hari buka jam 10.00 sampai jam 13.00, bisa lebih awal jika sudah habis.
(yms/odi)