5 Fakta Unik Sarapan Singkong Rebus, Bikin Kenyang tapi Juga Bisa Jadi Racun

5 Fakta Unik Sarapan Singkong Rebus, Bikin Kenyang tapi Juga Bisa Jadi Racun

Devi Setya - detikFood
Jumat, 27 Des 2019 07:30 WIB
5 Fakta Unik Sarapan Singkong Rebus, Bikin Kenyang tapi Juga Bisa Jadi Racun
Foto: iStock
Jakarta - Singkong rebus sudah jadi menu sarapan orang Indonesia sejak dahulu. Menu sarapan sederhana ini ternyata mengandung manfaat sekaligus beresiko racun.

Singkong bisa diolah menjadi berbagai makanan namun sejak zaman dahulu, orang-orang banyak mengkonsumsi singkong rebus sebagai menu sarapan. Ternyata selain murah dan mengenyangkan, singkong juga mengandung banyak nutrisi.

Umbi yang memiliki nama latin Manihot utilissima ini mengandung karbohidrat, fosfor, kalsium, vitamin, protein dan berbagai vitamin. Ketika dikonsumsi pagi hari, singkong memberikan berbagai khasiat untuk tubuh. Namun jika salah pengolahan maka singkong juga bisa menjadi racun berbahaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa fakta unik seputar singkong. Sarapan singkong rebus di pagi hari ternyata berpengaruh untuk kesehatan.

1. Jenis singkong dan kandungan nutrisi

Foto: iStock

1. Jenis singkong dan kandungan nutrisi
Singkong yang masih satu keluarga dengan ubi jalar dan kentang ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup komplet. Dikutip dari United States Departmen of Agriculture (USDA), kandungan dalam singkong mentah terdiri dari kalori, protein, karbohidrat, serat, kalsium, potasium dan berbagai vitamin.

Jenis vitamin yang terkandung dalam singkong antara lain vitamin A, vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niacin), vitamin B6, vitamin B9 (folat), vitamin E dan vitamin K.

Berdasarkan data tahun 2008, produksi singkong Indonesia menduduki posisi ke-3 setelah Nigeria dan Brazil. Tak heran kalau singkong banyak dijadikan makanan yang bisa dikonsumsi langsung maupun dijadikan produk olahan.

Baca juga : 5 Resep Singkong yang Cocok untuk Menu Camilan Buka Puasa

2. Sumber asupan serat

Foto: iStock

2. Sumber asupan serat
Singkong yang dikenal juga dengan sebutan ketela kayu ini memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. Dalam sistem pencernaan, serat berfungsi membantu melancarkan sistem cerna. Serat alami pada singkong juga membantu mencegah timbulnya sembelit.

Dengan lancarnya saluran cerna, ada banyak juga manfaat yang bisa didapatkan. Singkong terbukti ampuh membantu proses penurunan berat badan. Menyantap singkong dalam jumlah sedikit membantu perut merasa kenyang.

Sarapan dengan menu singkong sama saja menyiapkan energi untuk memulai hari. Dalam 100 gram singkong mengandung 38 gram karbohidrat dan 160 kal kalori. Asupan ini bisa menjadi sumber energi untuk mulai aktivitas yang berat sekalipun.

3. Meningkatkan kekebalan tubuh

Foto: iStock
3. Meningkatkan kekebalan tubuh
Tak banyak yang tahu kalau singkong memiliki manfaat yang sama seperti madu dalam hal menjaga kekebalan tubuh. Baik bagian umbi maupun daunnya, singkong mendorong pertumbuhan probiotik atau bakteri baik dalam usus.

Jika usus sehat dan dipenuhi bakteri baik maka sistem kekebalan juga secara otomatis akan menjadi lebih kuat. Hasilnya, tubuh tidak gampang terkena penyakit.

Di dalam singkong juga mengandung folat, piridioksin, thiamin, riboflavin dan asam pantotenat yang berperan penting dalam memproduksi hormon metabolisme. Jika hormon ini bisa diproduksi dengan baik maka tubuh akan tetap sehat dan bugar setiap hari.

4. Mencegah kanker dan penyakit jantung

Foto: iStock
4. Mencegah kanker dan penyakit jantung
Singkong disebut-sebut bisa mencegah dan menekan perkembangan sel kanker. Kandungan antioksidan pada singkong berperan aktif dalam mencegah masuknya radikal bebas ke dalam tubuh. Radikal bebas inilah yang disebut-sebut sebagai penyebab kanker.

Antioksidan dalam singkong membantu tubuh dalam melindungi sel-sel dari kerusakan yang disebabkan radikal bebas. Antioksidan ini juga membantu memperbaiki DNA yang rusak.

Tak hanya itu, dalam penelitian yang dilakukan di University of Kentucky, Amerika Serikat pada 2009, kandungan serat pada singkong juga berpotensi meminimalisir resiko jantung koroner. Namun dibutuhkan penelitian lanjutan untuk membuktikan kalau singkong bisa mencegah penyakit jantung.

Baca juga : 5 Camilan Rebusan 'Ndeso' yang Jadul Tapi Rendah Kalori

5. Singkong mengandung racun

Foto: Istimewa

5. Singkong mengandung racun
Di dalam singkong terkandung zat beracun yang disebut Linamarin. Ketika singkong dimakan dalam keadaan mentah, sistem pencernaan akan mengubah racun ini menjadi sianida. Dalam beberapa kasus sianida dapat menyebabkan keracunan dan bahkan kematian.

Singkong juga memiliki akar yang mudah busuk. Jika bagian akar singkong sudah membusuk maka kondisinya sudah tak segar lagi dan berpotensi menyebabkan infeksi jamur dan bakteri.

Singkong juga mengandung zat beracun yang dapat mempengaruhi kelenjar pituitari dan mempengaruhi fungsi hati serta ginjal. Untuk itu konsumsi singkong juga harus dibatasi. Meski hanya direbus, singkong juga harus diolah dengan benar agar kandungan gizinya tak hilang dan racunnya tidak menyebabkan bahaya.



Halaman 2 dari 6
(dvs/odi)

Hide Ads