Nasi Goreng Kambing Racikan Haji Nein yang Tersohor Sejak Tahun 1958

Ragam Olahan Nasi

Nasi Goreng Kambing Racikan Haji Nein yang Tersohor Sejak Tahun 1958

Sonia Basoni - detikFood
Kamis, 11 Jul 2019 16:00 WIB
Foto: dok. detikFood
Jakarta - Olahan nasi goreng kambing ini sudah melegenda, dan tak pernah kehilangan penggemar setianya sejak tahun 1958. Dengan ciri khas bumbu rempahnya yang kuat.

Bagi para penggemar kuliner kambing, pasti sudah tidak asing dengan warung tenda Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih yang selalu dipenuhi banyak orang. Lokasi warung tenda ini berada tepat di jalan Kebon Sirih Barat I, Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Empuk Gurih Nasi Goreng Kambing yang Kaya Rempah
Nasi Goreng Kambing Racikan Haji Nein yang Tersohor Sejak Tahun 1958Foto: dok. detikFood
Dengan konsep sederhana, setiap pengunjung disambut dengan aroma nasi goreng kambing yang menggunung di atas wajan berukuran besar. Menu yang ditawarkan tak kalah sederhana, ada nasi goreng kambing, nasi goreng ayam, hingga tambahan sate kambing. Pelayanan dan penyajiannya sangat cepat, sehingga tak perlu khawatir untuk menunggu lama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih ini pertama kali dibuka oleh Haji Nein di tahun 1958. Dulu jualannya di jalan Sabang, dekat lampu merah. Tapi dari taun 1991 pindah ke jalan Kebon Sirih sampai sekarang," tutur Indra, cucu almarhum Haji Nein kepada detikFood (10/07).

Usaha nasi goreng kambing ini sudah berjalan selama tiga generasi, kini dijalani generasi keluarga Haji Nein yang ketiga. Meski menu makanannya tak pernah berubah sejak 61 tahun yang lalu, tapi pelanggan tak pernah bosan karena racikan nasi gorengnya yang sedap.
Nasi Goreng Kambing Racikan Haji Nein yang Tersohor Sejak Tahun 1958Foto: dok. detikFood
Ciri khasnya terletak pada rasa nasi goreng yang memiliki rasa dan sentuhan mirip seperti nasi kebuli khas Arab. Rasa gurih ini didapat dari penggunaan banyak rempah, seperti kapulaga, cengkeh, jintan, sereh, lada, hingga kunyit. Kemudian nasi dimasak dengan tambahan minyak samin.

Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih menggunakan minyak samin Cap Onta, yang rasanya lebih gurih karena dibuat dari minyak nabati. Tentunya rasa enak dari nasi goreng, tak lepas dari potongan daging kambing yang empuk.

Di sini potongan daging kambingnya besar-besar, digoreng hingga garing, tapi teksturnya tetap empuk. Tidak ada bau prengus karena tertutup dari aroma rempah nasi goreng.

Nasi Goreng Kambing Racikan Haji Nein yang Tersohor Sejak Tahun 1958Foto: dok. detikFood

Seporsi nasi goreng kambing disajikan dengan emping, dan acar segar berisi kol, timun, dan guyuran sambal cabe merah di piring terpisah. Satu porsi nasi goreng dibanderol dengan harga Rp 41.000, bisa juga pesan setengah porsi dengan harg Rp 31.000.

"Saya sudah makan nasi goreng ini sejak dulu, sejak masih muda sampai sekarang ke sini makan bawa anak-anak semua. Rasanya enak, dan rasa nasi gorengnya tidak pernah berubah," tutur Niken, salah satu pelanggan setia yang datang bersama anak-anaknya.
Nasi Goreng Kambing Racikan Haji Nein yang Tersohor Sejak Tahun 1958Foto: dok. detikFood
Kemudian ada juga pelanggan bernama Lani dan Putri, yang mengaku meski tak terlalu sering kemari tapi mereka cukup suka dengan rasa nasi goreng di sini. Menurut mereka, meski harganya terbilang cukup mahal untuk ukuran nasi goreng, tapi semua itu terbayar dengan rasa enak dari nasi goreng kambing ini.

Setiap harinya Indra mengaku bisa menjual lebih dari 500 porsi nasi goreng kambing, dan jumlahnya bisa dua kali lipat di akhir minggu dan hari libur. Nasi Goreng Kebon Sirih buka setiap hari dari jam empat sore hingga jam 2 pagi.

Baca Juga: Wangi Berempah Nasi Goreng Kambing untuk Makan Malam


(sob/odi)

Hide Ads