Dari sekian banyak racikan kopi, cappuccinolah yang paling disukai penikmat kopi. Baik di kalangan anak muda maupun orang tua. Ini dikarenakan cappuccino punya cita yang pas.
Cappuccino sendiri merupakan minuman tradisional Italia. Racikan kopi itu sudah dinikmati abad ke-16. Kata cappuccino berasal dari 'caphucin', topi pada jubah pastur Italia. Capuchin berwarna cokelat dan kepala botak para biarawan disebut mirip dengan buih susu atau foam yang ada pada cappuccino.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Cappuccino ini dari standarnya, dalam satu cup itu isinya, sepertiganya isinya espresso, sepertiganya susu, sepertiganya foam. Foamnya didapatkan dari susu yang dipanaskan dan yang digunakan fresh milk," jelas Ryo pada detikFood saat ditemui di Anomali Senopati (26/9).
Sehingga paduan ketiganya menghasilkan rasa kopi yang sedikit manis. Terlebih rasa manis fresh milk dan foam akan bercampur dengan rasa kopi yang fruitty.
![]() |
"Jadi memang pada standarnya rasa susunya itu juga sudah menghasilkan rasa yang manis. Dicampur sama kopi, kopinya ada rasa fruitty-nya. Sehingga menghasillan rasa cappuccino yang manis atau tidak pahit," pungkasnya.
Penggunaan espresso basenya sendiri diukur dari cangkir yang dipakai. Jika memakai cangkir kecil, satu shot espresso sudah cukup. Sedangkan menggunakan cangkir besar, disarankan untuk menuangkan double shot espresso. Tentunya agar rasa kopi tak kalah dari foam maupun susu.
Selain itu, ketebalan foam dalam secangkir cappuccino juga perlu diperhatikan. Foam yang ada tak boleh terlalu tebal maupun terlalu tipis.
![]() |
Meski jadi favorit, banyak orang yang tak tahu cara menikmati cappuccino. Jadi jangan heran kalau ada orang yang mengaduknya lebih dulu sebelum diminum. Atau bahkan ada yang menambahkan gula agar memiliki rasa yang lebih manis.
Kebiasaan yang ada itu harus diubah. Karena menurut Ryo, cappuccino sebaiknya langsung diminum. "Cara minum cappuccino yang pasti suggetion dari Anomali Coffee, tidak diaduk. Langsung diminum bisa, tapi jangan pas terlalu panas. Karena harus dinikmati dari foamnya," ungkapnya.
![]() |
"Dan yang pasti tidak pakai gula. Karena sudah ada karakter rasa dari cappuccino itu sendiri. Ketika dicampur gula, maka nanti yang akan terasa gulanya bukan rasa asli dari si cappuccino itu sendiri," tambahnya.
Baca juga: Ini Dia Dogiyai, Biji Kopi Lokal Terbaik dari Papua
Tonton juga 'Kenali Bedanya Kopi Arabika dan Robusta':
(dwa/odi)