Beberapa pola diet dengan memangkas kalori atau mengurangi karbohidrat dan lemak bisa berdampak kurang baik untuk kesehatan. Di dalam usus besar ada triliunan bakteri yang berperan penting untuk mengatur fungsi penting tubuh. Termasuk sinyal lapar dan suasana hati serta sistem kekebalan tubuh.
Karenanya penting untuk konsumsi makanan yang disukai bakteri usus, seperti makanan nabati. Bakteri mengambil karbohidrat tak tercerna dari tanaman dan menggunakannya untuk energi dan membuat asam lemak untuk bahan bakar otak juga tubuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
1. Membatasi asupan kalori
Memangkas kalori untuk menurunkan berat badan membuat jumlah serat tidak cukup. Kebanyakan orang Amerika kekurangan 35 g serat dari jumlah yang direkomendasikan per hari. Cukup serat membuat bakteri usus mendapat asupan cukup.
Konsumsilah biji-bijian, kacang-kacangan dan alpukat untuk asupan kalori nabati da lemak sehat. Diet rendah kalori juga akan membuat Anda lapar dan tersiksa. Buat makanan diet lebih lezat dengan tambahan sedikit garam, mentega, minyak, dan rempah. Tidak perlu merasa bersalah karena konsumsi lemak dalam jumlah sedang membantu tubuh menyerap vitamin yang larut dalam lemak.
![]() |
2. Menghindari asupan kelompok makanan tertentu
Beberapa program diet tidak membatasi jumlah kalori namun menghindari variasi nutrisi. Contohnya, diet rendah karbohidrat yang rendah serat dan tinggi lemak juga protein.
Cara diet tersebut akan mengurangi keragaman bakteri di usus. Ada juga diet paleo yang menghindari pati resisten seperti polong-polongan, gandum, dan kentang putih padahal jenis makanan tersebut baik untuk bakteri usus.
Diet ini juga memangkas produk susu saat penelitian menyebutkan produk susu seperti yogurt adalah kunci makanan probiotik yang mencukupi bakteri di usus. Buat variasi makanan, tiga perempat bagian merupakan makanan sumber nabati. Meskipun menyantap fast food, selalu tambahkan sayuran untuk asupan seratnya.
![]() |
3. Membentuk kebiasaan yang bahayakan usus
Menu makanan yang sama dengan jumlah dan variasi makanannya terbatas akan membuat bakteri baik akan langka sehingga keragaman bakteri pun menurun. Konsumsi kopi, wine, teh dan cokelat dalam jumlah sedang dapat berkontribusi untuk keragaman bakteri sehat.
Tidak perlu masak atau makan makanan rumit dari yang diperlukan. Kombinasi sayuran dan polong-polongan dengan sedikit saus, dan tambahkan protein. Konsumsi lebih banyak sayuran di akhir pekan. Hal ini bisa membangun pola makan yang baik. Cukup kalori, kaya variasi dan nabati, serta menyenangkan. (ani/odi)