Menurut livestrong.com (1/8/16), 80-90 persen produksi serotonin terjadi pada usus. Serotonin adalah hormon yang beri dampak baik pada suasana hati seseorang seperti rasa senang, bahagia dan mengurangi rasa cemas.
Produksi hormon sendiri dipicu oleh bakteri pada usus, seperti yang dinyatakan oleh Erica Sonnenburg, Ph.D., peneliti dari Stanford University School of Medicine di Departemen Mikrobiologi dan Imunologi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak perlu repot mengonsumsi pil probiotik, makanan yang Anda makan akan mempengaruhi kesehatan usus. "Pola makan jangka panjang akan berperan pada bakteri yang ada dalam usus, metabolismenya" ujar Sonnenburg. Oleh karena itu penting untuk mengetahui makanan apa yang baik untuk usus.
Berikut adalah tiga kategori makanan rekomendasi Jacqui Justice, direktur gizi, Balance 3H+ Diet Plan, NY Health & Wellness.
![]() |
1. Serat
"Serat, karbohidrat kompleks yang ditemukan dalam buah, sayur, kacang dan biji-bijian, merupakan sumber makanan utama bagi bakteri dalam usus," kata Sonnenburg. Menurut FDA, seseorang membutuhkan 25-37 gram serat dalam sehari. Jika asupan ini tidak didapatkan, bakteri akan menggerogoti lapisan mukosa yang memicu pada penyakit usus.
2. Makanan Fermentasi
Yogurt, kimchi, atau miso sepertinya harus sering dikonsumsi. Bakteri, ragi atau jamur yang digunakan dalam proses fermentasi akan memecah karbohidrat, lemak dan protein dan menghasilkan mikroflora yaitu bakteri baik bagi sistem pencernaan.
![]() |
3. Makanan anti peradangan
Makanan seperti ikan, teh hijau, flaxseed, bawang putih, walnut dan rempah-rempah seperti kayu manis dan jahe sangat baik untuk usus. Setiap orang harus mampu menentukan makanan apa yang baik untuk usus. Karena jika usus yang bermasalah, bisa membuat mood menjadi buruk. (odi/odi)