Padahal usia balita adalah masa peralihan makanan dari makanan pendamping ASI ke makanan orang dewasa. Konsumsi susu yang berlebihan pada anak terkadang membuat anak enggan makan nasi sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan juga perkembangan fisik anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Porsi kecil tapi sering
Berikan makanan sedikit demi sedikit namun sering. Jangan paksakan anak untuk makan makanan tertentu karena dapat membuatnya tidak menyukai makanan tersebut seumur hidup. Anda dapat memberikan makanan utama 3 kali dan 2 kali camilan yang sehat dan mengenyangkan.
2. Libatkan anak
Anak lebih suka untuk menyantap makanan jika ia menyiapkannya sendiri. Libatkan anak untuk menyiapkan makanannya sendiri, sekaligus mengenalkan makanan yang dikonsumsinya. Hal ini dikarenakan anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
3. Variasi makanan
Untuk mengenalkan berbagai rasa makanan, tentunya jenis-jenis dari makanan haruslah beragam. Variasikan jenis makanan yang diberikan pada anak sehingga ia lebih bersemangat. Selain itu, menyajikan makanan haruslah menarik, tidak hanya bentuk, tapi juga tekstur, rasa, aroma dan juga warna.
4. Alat makan menarik
Gunakan piring saji dengan bentuk yang menarik. Cara ini dapat membuat anak lebih bersemangat untuk menyantap makanannya. Jika si kecil menyukai animasi kartun Frozen atau Pororo, Anda dapat mencarikan piring, gelas atau alat makan lainnya dengan gambar favoritnya. Yang terpenting adalah tidak hanya menarik tapi juga bersih dan aman.
5. Suasana nyaman
Ajaklah anak makan dengan pendekatan yang baik, gunakan suara lembut dan jelaskan pentingnya makan. Anda juga dapat menciptakan suasana makan yang menyenangkan, bisa dengan mendongeng, mendengarkan musik atau mengajak makan bersama teman-temannya.
6. Kontrol pemberian susu
Di usia balita, tentu Anda perlu mengontrol pemberian susu di antara jam makan. Karena jika Anda memberikan susu sebelum jam makan hal ini akan membuat perut anak kenyang sehingga menolak makan.
(lus/odi)