Meski hiu termasuk spesies yang terancam punah, hewan buas ini masih terus diburu untuk diambil daging dan siripnya. Sup sirip hiu di China, misalnya, begitu dicari karena konsumsi hiu diyakini bisa menaikkan libido, mempercantik kulit, menambah energi hingga turunkan kolesterol.
Harga sup sirip hiu juga terbilang mahal meski daging hiu dikabarkan tak terlalu enak karena kenyal dan rasanya hambar. Di China, seporsi sup sirip hiu bisa dijual sekitar Rp 930.000-1.300.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca Juga: Sup Sirip Ikan Hiu Sebabkan Spesies Hiu Langka Nyaris Punah
Sementara itu, Stony Brook University's Institute for Ocean Conservation tahun 2012 di Amerika menemukan konsumsi sup sirip hiu berkontribusi terhadap penurunan populasi hiu. Penurunan bersifat global karena bukan hanya di Asia tapi juga di Amerika Serikat.
Spoon University (5/1) menjelaskan konsumsi hiu juga buruk bagi kesehatan. Baik Food and Drug Administration (FDA) dan United States Environmental Protection Agency (EPA) tidak menyarankan karena adanya logam dan bahan kimia berbahaya dalam daging hiu.
Hiu mengandung merkuri dalam jumlah tertinggi. Merkuri merupakan logam beracun yang jika dikonsumsi bisa sebabkan kehilangan koordinasi, buta dan kematian pada manusia.
Baca Juga: Sperma Ikan Kod dan Ikan Paus, Makanan Unik dari Jepang
![]() |
Konsumsi merkuri paling berbahaya jika terjadi pada ibu hamil dan anak kecil. Karenanya mereka disarankan untuk berhati-hati mengonsumsi hiu dan ikan pada umumnya.
Masalah etika juga disoroti dalam hal konsumsi hiu. Pasalnya harga sirip hiu yang tinggi membuat nelayan berlomba-lomba menangkap hiu meski terbilang langka.
Parahnya begitu ditangkap, hiu dipotong siripnya saja, lalu dilepaskan lagi ke laut hingga mati. Hal ini dikecam banyak orang karena termasuk tindak kekejaman pada binatang.
(adr/odi)