×
Ad

Sering Dicap Sehat, Benarkah Pisang Bisa Bikin Gula Darah Naik?

Dita Aliccia Armadani - detikFood
Minggu, 21 Des 2025 05:00 WIB
Foto: Matheus Bertelli/Pexels
Jakarta -

Pisang dikenal sebagai buah kaya nutrisi. Rasanya manis, mudah ditemukan, dan sering dijadikan camilan sehat. Namun, apakah benar konsumsi pisang bisa memicu lonjakan gula darah?

Di balik popularitasnya, konsumsi pisang kerap dipertanyakan keamanannya untuk kadar gula darah, terutama oleh mereka yang perlu mengontrol asupan gula.

Melansir Eating Well (15/12), dampak konsumsi pisang terhadap gula darah tidak bisa disamaratakan. Respons tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, mulai dari indeks dan beban glikemik, kandungan serat, hingga tingkat kematangan pisang itu sendiri.

Pisang termasuk buah dengan indeks glikemik sedang. Artinya, pisang tidak menaikkan gula darah secepat makanan yang mengandung gula olahan. Namun, beban glikemik dari pisang tetap perlu diperhatikan karena mungkin bisa merugikan kesehatan .

Eating Well menekankan bahwa respons gula darah terhadap pisang dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk indeks glikemik, tingkat kematangan, dan kandungan seratnya. Dengan kata lain, bukan hanya rasa manis yang menentukan efeknya bagi tubuh.

Salah satu faktor yang cukup kuat adalah tingkat kematangan pisang. Pisang yang masih sedikit mentah (hijau) mengandung lebih banyak pati resisten, yaitu jenis pati yang tidak langsung dicerna tubuh. Kandungan ini membantu memperlambat pelepasan gula ke dalam darah, sehingga respons gula darah cenderung lebih stabil.

Sebaliknya, pisang yang sudah sangat matang, mengandung lebih banyak gula. Gula ini lebih cepat diserap tubuh dan berpotensi menyebabkan kenaikan gula darah lebih cepat dibandingkan pisang yang belum terlalu matang.

"Saat pisang matang, karbohidrat akan berubah menjadi gula sederhana, salah satunya glukosa," ujar ahli gizi Kimberley Rose-Francis, RD, LD, CDCES.

Selain itu, pisang juga mengandung serat yang berperan penting dalam mengontrol gula darah. Serat membantu memperlambat proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat, sehingga lonjakan gula darah dapat ditekan. Inilah yang membuat pisang tetap lebih baik dibandingkan makanan manis rendah serat.

Agar manfaatnya tetap optimal, pisang idealnya dikonsumsi bersama protein atau lemak sehat, seperti yoghurt atau selai kacang. Kombinasi pisang dengan makanan tinggi serat juga dapat membantu menjaga kestabilan gula darah.

Perhatikan juga porsi konsumsi pisang. Pilih pisang ukuran kecil atau sedang, dari pada yang besar.

Kemudian pilih pisang yang belum terlalu matang jika ingin gula darah aman. Cari pisang berwarna kuning yang sedikit kehijauan di bagian atasnya. Pisang seperti ini memiliki lebih banyak pati resisten, yang membantu menjaga kadar gula darah.




(adr/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork