Ramen memang nikmat, apalagi jika diseruput bersama kuahnya. Namun, peneliti Jepang mengungkap ada peningkatan risiko kematian hingga 1,52 kali untuk mereka yang makan ramen 3 kali atau lebih dalam seminggu!
Dikutip dari The Mainichi (30/8), studi soal efek konsumsi ramen dilakukan oleh tim peneliti asal prefektur Yamagata, Jepang. Untuk diketahui, kota Yamagata menduduki peringkat pertama di Jepang untuk pengeluaran rumah tangga tahunan terbanyak untuk membeli ramen selama 3 tahun berturut-turut.
Menurut tim peneliti, studi ini menargetkan 6.725 orang di prefektur tersebut yang berusia 40 tahun ke atas dan menjalani pemeriksaan kesehatan. Hasil penelitian didasarkan pada data dari "studi kohort Yamagata" yang melacak individu dari tahun 2009 hingga 2023.
Subjek penelitian dikategorikan ke dalam 4 kelompok, berdasarkan frekuensi menikmati ramen. Ada yang "kurang dari sebulan sekali", "satu hingga tiga kali sebulan", "satu atau dua kali seminggu", dan "tiga kali atau lebih seminggu".
Tim peneliti lalu mempelajari hubungan antara frekuensi konsumsi ramen dan risiko kematian. Mereka yang mengonsumsi ramen "tiga kali atau lebih seminggu" memiliki risiko kematian 1,52 kali lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok "satu atau dua kali seminggu".
Namun, hasilnya dilaporkan tidak cukup signifikan secara statistik untuk menyatakan kebiasaan makan ramen tersebut sebagai bahaya yang pasti.
Peningkatan risiko kematian mungkin dipengaruhi oleh kebiasaan gaya hidup yang umum di antara para penikmat ramen, seperti asupan garam yang berlebihan, konsumsi alkohol, dan merokok.
Dikutip dari Independent UK (22/9), penelitian ini juga menyoroti konsumsi ramen yang sering mungkin berkaitan dengan risiko kematian yang lebih tinggi pada pria berusia di bawah 70 tahun.
Namun para peneliti mengingatkan penelitian ini bersifat observasional dan tidak membuktikan kalau konsumsi ramen secara langsung menyebabkan kematian dini.
Sebagai catatan tambahan, peneliti menemukan mereka yang minum setidaknya setengah dari kaldu ramen, yang biasanya mengandung konsentrasi garam tinggi dan juga sering makan ramen, memiliki risiko kematian lebih tinggi.
"Ramen dan kuahnya mengandung kadar garam yang tinggi. Oleh karena itu, mengonsumsinya dapat berisiko menyebabkan kadar natrium yang tinggi, meningkatkan risiko penyakit terkait garam, seperti stroke dan kanker lambung," tulis para peneliti.
Peneliti menyarankan membatasi konsumsi ramen hanya sesekali, menghindari konsumsi kuahnya terlalu banyak, dan lebih berhati-hati dalam mengonsumsi ramen jika mereka juga mengonsumsi alkohol.
(adr/adr)