Kulit pisang selama ini sering dibuang, padahal punya segudang manfaat kesehatan. Banyak orang belum tahu kulit pisang bisa dimakan dan kaya nutrisi.
Pernah terpikirkan untuk memakan kulit pisang? Bagian yang sering langsung dibuang ini ternyata menyimpan banyak nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.
Kulit pisang kaya serat, lebih tinggi dibanding daging buahnya. Selain itu, kulit pisang mengandung kalium, magnesium, dan antioksidan.
Dengan pengolahan yang tepat, kulit pisang bisa dimanfaatkan sebagai bahan makanan sehat. Dari smoothie hingga tumisan, semuanya bisa dibuat di rumah.
Dikutip dari Very Well Health (21/7) berikut 7 manfaat kulit pisang untuk kesehatan:
1. Kaya Serat
Kulit pisang mengandung serat lebih banyak dibandingkan daging buahnya, yaitu sekitar 3-7 gram per 100 gram kulit pisang. Serat ini membantu pencernaan dan menjaga kenyang lebih lama.
Menurut ahli gizi Avery Zenker, RD, kulit pisang kaya akan serat larut dan tidak larut. Serat ini mendukung pencernaan, membantu menjaga rasa kenyang, dan mempromosikan buang air besar secara teratur.
2. Sumber Kalium dan Elektrolit
Kulit pisang mengandung sekitar 1.025 miligram kalium, hampir 40% dari kebutuhan harian. Kalium penting untuk keseimbangan cairan tubuh dan tekanan darah.
"Kalium adalah mineral penting yang berperan penting dalam keseimbangan cairan dan tekanan darah. Asupan kalium yang lebih tinggi dapat membantu mengatasi tekanan darah tinggi," tutur Zenker.
3. Kaya Antioksidan
Kulit pisang mengandung antioksidan seperti polifenol, flavonoid, dan karotenoid yang meningkat seiring pematangan.
Antioksidan tersebut memiliki sifat antiinflamasi dan dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker.
Zenker menyatakan polifenol dalam kulit pisang memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan bahkan beberapa kanker.
"Karotenoid seperti lutein, alfa-karoten, dan beta-karoten juga mendukung kesehatan mata dan kulit," ujar Zanker.
Simak Video "Melawan Dampak Buruk Polusi Udara dengan Teh Hijau"
(raf/dfl)