Sarapan Nasi atau Roti, Mana Lebih Bagus buat Turunkan Berat Badan?

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Rabu, 15 Okt 2025 05:00 WIB
Foto: iStock
Jakarta -

Nasi dan roti adalah dua menu sarapan favorit orang Indonesia. Dari keduanya, mana yang lebih baik dikonsumsi saat diet agar berat badan cepat turun? Begini penjelasan ahli gizi.

Saat sarapan, banyak orang memilih menu mengenyangkan agar bisa fokus seharian. Olahan nasi dan roti pun jadi pilihan karena selain bikin kenyang, olahannya juga beragam dan enak-enak.

Namun, kriteria sekadar bikin kenyang dan enak, tidaklah cukup jika kamu sedang berusaha menurunkan berat badan. Beberapa hal terkait nutrisi keduanya perlu jadi pertimbangan agar diet lebih efektif.

Dikutip dari Only My Health (1/7/2025), ahli gizi Aishwarya Jaiswal dari Apollo Hospitals Lucknow, India menjelaskan perbedaan sarapan nasi dan roti dalam kaitannya untuk diet.

Apakah nasi dan roti bagus dikonsumsi saat diet?

Sebagai bagian dari pola makan sehat, nasi dan roti sebenarnya sama-sama bagus dikonsumsi. "Baik nasi maupun roti, bila dikonsumsi secukupnya sebagai bagian dari diet seimbang, dapat membantu proses penurunan berat badan," kata Jaiswal.

Ia juga menjelaskan perbedaan kalori antara roti dan nasi. "Dalam hal kalori yang disumbangkan oleh karbohidrat, saya rasa keduanya sama-sama seimbang. Namun, nasi berbeda karena rendah kalori dan protein," tambahnya.

Roti:
100 gram roti mengandung 266 kkal, 50,6 gram karbohidrat, 6 gram protein, dan 3,29 gram lemak.

Nasi:
100 gram nasi putih matang mengandung sekitar 130 kkal, 28 gram karbohidrat, 2,7 gram protein, dan 0,3 gram lemak.

Porsi makanan penting diperhatikan

Saat sarapan penting memerhatikan porsi makanan. Foto: Getty Images/ Edwin Tan

Menurut Jaiswal, hal terpenting adalah memerhatikan porsi makan nasi maupun roti saat sarapan. Keduanya tergolong makanan dengan indeks glikemik sedang hingga rendah, tergantung jenisnya.

"Beras cokelat, jika dipadukan dengan protein yang cukup, memberikan rasa kenyang dan energi yang luar biasa. Namun, meski beras cokelat merupakan pilihan yang sehat, penting untuk memperhatikan ukuran porsinya," saran Jaiswal.

Ia menambahkan, "Kebanyakan diet penurunan berat badan bergantung pada praktik defisit kalori untuk membakar kalori."




(adr/adr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork