Kanker merupakan penyakit berbahaya yang pasti ingin dihindari. Untuk mencegah risiko terkena penyakit ini, seorang ahli mengungkap 4 makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi.
Setiap makanan yang dikonsumsi bisa berpengaruh kepada kesehatan seseorang. Makanan bernutrisi bisa memberikan efek baik, sedangkan makanan yang kurang bernutrisi bisa berisiko membahayakan.
Oleh karena itu, memilih makanan yang sehat sangat penting untuk menurunkan peluang perkembangan kanker.
Penelitian yang disebut nypost.com juga menunjukkan, pola makan seseorang dapat memengaruhi peluang mereka terkena beberapa jenis kanker. Para ahli menganjurkan konsumsi biji-bijian, sayur-sayuran, sampai kacang-kacangan untuk menurunkan risiko.
Selain memerhatikan makanan apa yang dikonsumsi, kamu juga perlu menghindari makanan-makanan yang bisa meningkatkan risiko kanker lebih tinggi.
Ahli gizi Matthew Lambert membagikan daftar makanan yang perlu dihindari agar risiko kanker berkurang. Melansir nypost.com (06/04), berikut daftarnnya!
1. Daging olahan
Daging olahan merupakan daging yang diproses dan telah diawetkan dengan penambahan garam dan zat lainnya. Daging itu juga biasanya sudah melalui proses diasapi, dikeringkan, atau dikemas dalam kaleng.
Daging olahan banyak digemari karena punya rasa yang enak dan harganya lebih terjangkau. Namun, mengonsumsinya secara berlebihan bukan hal yang tepat.
Pada tahun 2015, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) dibawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklarifikasi daging olahan sebagai 'karsinogenik' bagi manusia.
Menurut WHO, Daging olahan biasanya telah diasinkan, diawetkan, dan difermentasi untuk meningkatkan rasa atau supaya lebih awet. Beberapa metode ini dapat menghasilkan bahan kimia yang berpotensi menyebabkan kanker.
Contoh daging olahan yang sebaiknya dihindari mulai dari hot dog, sosis, ham, hingga kornet.
Untuk menghindarinya dari risiko kanker, American Heart Association merekomendasikan, membatasi daging olahan sebanyak 100 gram dalam seminggu.
2. Daging merah
Selain daging olahan, konsumsi daging merah juga perlu dihindari.
Pada tahun 2015, IARC juga menyatakan daging merah, seperti daging sapi, daging babi, daging domba, mungkin bersifat karsinogenik.
Menurut Lambert, daging ini Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakitmengandung zat besi heme yang dapat memfasilitasi produksi bahan kimia berpotensi karsinogenik.
"Heme yang mengandung zat besi dan memberi warna pada daging merah. Itu yang dapat memicu pembentukan senyawa penyebab kanker yang terbukti merusak lapisan usus, kemudian dapat meningkatkan risiko kanker ususm" ujar Lambert.
Batasi konsumsi daging merah menjadi tiga porsi per minggu atau setara dengan sekitar 350 sampai 500 gram.
Makanan lain yang perlu dihindari bisa dilhat pada halaman selanjutnya!
Simak Video "Menikmati Keseruan di Bibir Pantai Ngiroboyo, Pacitan"
(aqr/adr)