Kopi jika dikonsumsi berlebihan dapat membuat seseorang kecanduan hingga berdampak negatif. Jika sudah sampai pada tahap ini, begini solusi kecanduan kopi dari dr. Zaidul Akbar.
Segala sesuatu yang dikonsumsi berlebihan tidak bagus untuk kesehatan, termasuk kopi. Minuman berkafein kaya khasiat ini tidak akan terasa dampak positifnya jika seseorang minum terlalu banyak.
Pada tahap kecanduan kopi, biasanya seseorang akan merasa 'sakau' jika tidak menenggak kopi. Gejala lain yang mungkin timbul adalah mudah marah tanpa alasan, tidak bisa tidur nyenyak, hingga gemetar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak peminum kopi pun merasa sudah dalam tahap kecanduan. Salah satunya jamaah yang menghadiri ceramah dr. Zaidul Akbar. Melalui unggahan YouTuber dr. Zaidul Akbar Official (13/7/2023), terlihat ia menanyakan solusi dari kecanduan kopi.
![]() |
Penceramah yang terkenal dengan metode Jurus Sehat Rasulullah (JSR) itu pun memberikan pandangannya. Ia tak menampik kalau kopi bakal bikin kecanduan. "Karena kafeinnya bikin kecanduan," ujarnya.
Ia bahkan mengibaratkan kecanduan kafein sama seperti orang yang kecanduan narkoba. Menurutnya, tingkat kecanduan teratas memang ada pada konsumsi narkoba, di bawahnya adalah kafein dan nikotin, lalu di bawahnya lagi yang juga tak kalah hebat adiksinya, yaitu gula.
Ketika merasa 'sakau' akibat kecanduan makanan sebenarnya ada peran setan, iblis, dan jin yang ada di dalam diri setiap orang hingga mempengaruhi hal itu terjadi. "Tergantung amal baik dan amal buruk kita," kata dr. Zaidul Akbar.
Lalu bagaimana solusi mengatasi kecanduan kopi? Solusi utamanya adalah dilawan. "Nggak ada caranya kecuali dilawan. Kita harus zikir, amal soleh, ibadah kita (ditingkatkan)," sambungnya.
Dengan iman yang baik, maka seseorang akan mampu mengendalikan dirinya dengan baik pula. dr. Zaidul Akbar menuturkan penting untuk memaksakan diri untuk melawan keinginan atau ngidam yang ada.
Ketika keinginan yang teramat sangat muncul, jangan langsung dituruti. Dokter yang kerap berbagi tips makan sehat ini bilang, "Misalkan lagi pengin banget makan rujak, jangan dituruti. Biarkan sampai keinginan itu hilang atau memudar, baru makan."
![]() |
Kemudian tanamkan pikiran kalau tidak makan atau minum yang diinginkan, maka tidak masalah. "Biasanya minum kopi, kalau nggak ada minum teh, kalau nggak ada minum air putih, kalau nggak ada ya gapapa, kayak puasa aja," tutur dr. Zaidul Akbar mencontohkan.
dr. Zaidul Akbar juga mencontohkan sikap Rasulullah SAW akan hal ini. Ketika ia ke rumah istrinya lalu bertanya apakah ada makanan dan jawabannya tidak ada, maka Rasulullah SAW memilih puasa saja. Ia tidak marah-marah perihal tidak adanya makanan.
Intinya ada pada diri kita yang harus mampu melawan hawa nafsu kita. Jangan sampai hawa nafsu tersebut yang mengendalikan diri kita.