Ngopi Yuk!

5 Fakta Kopi dan Depresi, Benarkah Ampuh Atasi Stres?

Diah Afrilian - detikFood
Minggu, 18 Feb 2024 07:30 WIB
Foto: Getty Images/Svetlana Denisova
Jakarta -

Manfaat dan efek samping minum kopi masih menjadi perdebatan yang terus diperdalam ahli. Benarkah minum kopi bisa atasi stres dan cegah depresi? Ini faktanya.

Kopi tidak hanya dianggap sebagai minuman biasa, tetapi kandungan kafeinnya juga banyak dipercaya sebagai stimulan. Umumnya kopi dikonsumsi untuk membantu produksi energi dalam waktu yang singkat guna membantu tubuh terjaga saat beraktivitas.

Pada waktu tertentu, kopi juga dipercaya sebagai minuman untuk menemani waktu bersantai. Beberapa orang mempercayai bahwa kopi dapat membantu relaksasi dan menenangkan diri dari stres selama beraktivitas.

Namun ketika mengonsumsi kopi terlalu banyak, kandungan kafeinnya juga dapat memicu timbulnya kecemasan hingga depresi. Lantas benarkah kopi dapat mengatasi stres atau sebaliknya?

Baca juga: Yuk! Konsumsi 5 Ikan Enak Ini untuk Atasi Hipertensi

Berikut 5 fakta kopi terhadap stres dan depresi menurut Psych Central:

Kafein dapat berfungsi dengan cara memblokir reseptor adenosin pada otak. Foto: Getty Images/Svetlana Denisova

1. Pengaruh kopi pada otak

Kandungan kafein pada kopi dapat memberikan efek yang kompleks pada otak dan pusat sistem saraf. Kopi dapat menstimulasi kafein berinteraksi dengan adenosin yang memiliki peran untuk mengirimkan sinyal kantuk pada tubuh.

Ketika adenosin aktif dan sinyalnya ditangkap oleh reseptor adenosin, kondisi hilang fokus dan mengantuk akan ditimbulkan oleh otak. Banyak orang yang akhirnya memilih minum kopi ketika mulai mengantuk hingga akhirnya membuat kafein bekerja dengan cara memblokir reseptor adenosin.

Sehingga otak akan kembali tajam dan lebih 'melek' setelah mengonsumsi kopi. Sayangnya beberapa riset menyebutkan dampak dari efek kafein tersebut dapat mengganggu produksi serotonin, dopamin, dan noradrenalin yang berkaitan dengan kondisi depresi.

2. Efek jangka panjang kopi

Namun pada penelitian lain disebutkan juga bahwa kopi memiliki kaitannya dengan mengurangi risiko depresi. Pengamatan ini diungkap melalui penelitian tahun 2010 yang melibatkan 2.232 partisipan di Finlandia.

Para peneliti menemukan bahwa konsumen kopi kelas berat justru mengalami pengurangan risiko depresi daripada mereka yang tidak minum kopi. Dilanjut dengan penelitian yang melibatkan 50.739 partisipan wanita di Amerika Serikat ditemukan bahwa risiko depresi berkurang pada konsumen kopi dalam cakupan yang lebih masif.

Namun beberapa penemuan ini dibatasi hanya pada pengamatan konsumen kopi berkafein. Masih dibutuhkan pengamatan lebih lanjut karena hubungan depresi dan kopi decaf belum ditemukan.

Fakta lainnya ada di halaman selanjutnya.



Simak Video "Video: Sensasi Nyeduh Kopi Langsung dari Kebun di Puncak Gunung Muria"

(dfl/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork