Menjadi minuman populer di dunia, ada banyak mitos yang berkembang soal susu sapi. Untuk 5 mitos ini tidak perlu lagi dipercaya karena terbukti tidak benar.
Sejak berabad-abad lalu, susu sapi dikonsumsi banyak orang setiap harinya. Susu menawarkan banyak nutrisi dan manfaat kesehatan.
Dalam 100 gram susu sapi terkandung sekitar 42 kalori, 3,4 gram protein, dan 5 gram karbohidrat. Ada juga kandungan vitamin D dan magnesium yang menonjol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Minum susu sapi mendatangkan manfaat sehat seperti meningkatkan imunitas tubuh, menguatkan tulang, hingga menjaga kesehatan jantung. Namun susu sapi juga tak terlepas dari mitos-mitos yang menyertainya.
Beberapa orang, misalnya, meyakini merebus susu akan mengurangi atau menghilangkan nutrisinya. Lalu ada juga yang percaya minum susu dapat memicu jerawat.
Bagaimana faktanya? Berikut detikfood merangkum informasi soal mitos susu sapi dari Times of India (19/12/2023):
1. Minum susu sapi bikin gemuk
Anggapan minum susu sapi dapat menambah berat badan adalah mitos belaka. Artinya kamu tak perlu lagi mempercayainya. Sebab susu secara umum merupakan bahan makanan sehat yang kaya nutrisi alami.
Mengenai susu bikin gemuk, tentu saja bergantung jenis susu dan jumlah yang dikonsumsi. Jika kamu terlalu banyak minum susu berlemak, mitos itu bisa jadi benar adanya. Kalau tak mau gemuk, pilih susu yang rendah kalori dan lemak. Konsumsinya justru bisa bantu usaha penurunan berat badan.
2. Merebus susu segar mengurangi nutrisinya
![]() |
Beberapa orang juga meyakini merebus susu sapi segar dapat mengurangi nutrisinya. Faktanya, susu sapi murni atau segar justru harus direbus untuk membuatnya lebih sehat.
Proses perebusan mengurangi kandungan bakteri di dalam susu sehingga jadi lebih aman diminum. Selain itu, merebus susu tidak akan merusak vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya.
3. Susu menghilangkan kalsium dari tulang
Mitos lain soal susu yang banyak dipercaya adalah susu 'mengambil' kalsium dari tulang. Mitos ini tidak perlu dipercaya karena tidak ada dasar ilmiahnya.
Faktanya, susu merupakan sumber kalsium yang baik dan penting untuk kesehatan tulang. Konsumsinya secara rutin mampu memperkuat tulang dan bisa mengurangi risiko osteoporosis.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
4. Minum susu menghasilkan lendir
![]() |
Mitos populer soal susu lainnya adalah minum susu dapat memicu produksi lendir. Meski mengonsumsi susu skim saat batuk bisa memperbanyak lendir, tapi mitos terkait minum susu ini tidak sepenuhnya benar.
Jadi kamu tak perlu lagi khawatir soal minum susu. Meminumnya secara rutin pun tidak akan berefek memperbanyak lendir.
5. Minum susu memicu jerawat
Anggapan bahwa mengonsumsi susu dikaitkan dengan jerawat telah menjadi mitos yang terus berkembang. Meskipun efek pada tiap individu mungkin berbeda-beda, tapi bukti ilmiah tidak secara konsisten mendukung hubungan penyebab langsung antara konsumsi susu dan jerawat.
Faktor-faktor seperti genetika, hormon, dan pola makan secara keseluruhan memainkan peran yang lebih signifikan dalam kesehatan kulit. Jadi buat penggemar susu tak usah lagi risau kalau minuman favoritmu dapat memicu jerawat.