Gula yang manis seringkali dipercaya sebagai asupan yang tak sehat. Ahli kesehatan berusaha menjawab mitos yang banyak dipercaya masyarakat terkait gula.
Gula seringkali digunakan dalam asupan makanan dan minuman untuk menambahkan rasa manis. Tetapi banyak yang menyebut gula berbahaya bagi kesehatan dan harus dikurangi konsumsinya.
Sebagian orang lainnya bahkan mempercayai bahwa gula harus sepenuhnya dihindari dari asupan makanan. Ternyata ada beberapa larangan dan kepercayaan terkait konsumsi gula dianggap oleh ahli hanya mitos belaka.
Lantas apakah semua mitos tersebut benar? Demi menjawab keresahan konsumen pelanggan, beberapa ahli kesehatan berusaha meluruskan kepercayaan yang beredar.
Berikut ini 5 mitos tentang gula yang dijawab ahli melalui nib Australia:
1. Gula tidak adiktif
Sebagian orang menyebut bahwa gula tidak membuat konsumennya ketagihan. Faktanya para ahli menjelaskan bahwa makanan yang mengandung gula memberikan efek ketagihan bagi konsumennya.
Otak yang menerima asupan gula dapat memicu sistemnya untuk terus meminta asupan gula yang lebih banyak. Hal ini terjadi karena otak yang mendapat asupan gula merilis dopamin atau hormon kebahagiaan.
Jazmyn McKinnie selaku ahli gizi dari National Nutrition mengatakan efek ketagihan yang dihadirkan gula sama seperti garam dan lemak. Misalnya pada sebatang cokelat yang terbuat dari perpaduan gula dan lemak akan membuat ketagihan dengan sensasi meleleh pada lidah.
2. Penyebab obesitas dan diabetes
Efek samping gula terhadap obesitas dan diabetes masih menjadi perdebatan yang sengit. Pada berbagai penelitian gula tidak ditemukan sebagai alasan dari diidapnya diabetes pada tubuh seseorang.
Konsumsi gula yang berlebihan dan mengendap di tubuh yang kemudian meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Pada anak-anak konsumsi gula tak hanya meningkatkan risiko obesitas tetapi juga ada ancaman kavitas pada gigi.
Gula yang dikonsumsi dapat merilis asam yang nantinya menjadi makanan bakteri di dalam mulut. Alasan ini yang membuat banyak dokter gigi melarang keras anak-anak mengonsumsi makanan manis berlebihan.
Penjelasan mitos gula lainnya ada di halaman berikutnya.
(dfl/odi)