Tidak hanya asupannya, pola makan juga berpengaruh pada sistem pencernaan. Jika melakukan beberapa kesalahan metabolisme tubuh bisa terhambat.
Selain jenis makanannya, ada beberapa kebiasaan yang wajib diperhatikan untuk menjalani pola makan yang baik. Kebiasaan makan dapat memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap tubuh.
Terutama pada saluran pencernaan yang berfungsi untuk mencerna asupan makanan. Beberapa dampak yang bisa dialami misalnya sakit perut, buang air besar yang terhambat, hingga perut yang terasa kembung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dibiarkan, pola makan yang buruk dapat menyebabkan proses penyerapan makanan juga terganggu. Efek jangka panjangnya akan terjadi perubahan pada metabolisme tubuh yang mengganggu kesehatan.
Baca juga: TikToker Bikin Sandwich dengan Resep Berusia 48 Tahun, Ini Hasilnya
Berikut ini 7 pola makan yang dapat mengganggu metabolisme menurut Times of India (5/8):
![]() |
1. Terlalu banyak makanan olahan
Ahli kesehatan telah memberikan peringatan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan alami. Terlalu banyak konsumsi makanan olahan dapat menyebabkan berbagai gangguan pada pencernaan.
Efeknya mikrobiota yang membantu pencernaan pada usus akan mengalami penurunan fungsi. Dampaknya perut akan lebih mudah mengalami begah dan sulit mencerna makanan dengan baik.
2. Kurang asupan cairan
Selain makanan padat, keseimbangan dengan cairan juga perlu diperhatikan. Cairan dapat diperoleh dari makanan yang berkuah maupun buah-buahan kaya air.
Asupan cairan dibutuhkan oleh tubuh guna membantu melancarkan pencernaan. Ketika tubuh kekurangan cairan tak hanya dehidrasi yang dapat terjadi tetapi juga konstipasi.
3. Terlalu banyak kafein
Minum kafein selalu diandalkan untuk membantu produksi energi secara instan. Faktanya terlalu banyak kafein justru dapat mengganggu metabolisme dan proses pencernaan.
Kafein yang terlalu banyak dapat memicu produksi asam lambung berlebih di dalam perut. Selain itu aktivitas mikrobiota di alam usus juga dapat terhambat atau kondisi yang lebih parahnya dapat menyebabkan diare.
Pola makan lainnya ada di halaman berikutnya.
4. Tidak memahami alergi
Salah satu kesalahan fatal yang tak banyak disadari adalah mengabaikan alergi. Beberapa orang sudah menyadari dan selalu berusaha untuk menghindari makanan pemicu alerginya.
Sedangkan sebagian lagi ada yang masih tetap mengonsumsi alergen karena merasa efeknya hanya ringan. Padahal jika tak segera dihentikan efek yang terjadi bisa lebih fatal.
5. Jeda makan yang salah
Ketika berbicara jeda makan, banyak orang yang masih mempercayai bahwa makan lebih jarang akan lebih sehat. Terutama bagi mereka yang melakukan diet akan menahan diri untuk makan dalam waktu yang lebih panjang lagi.
Tetapi ahli kesehatan justru menyebut jeda makan seharusnya tidak terlalu panjang. Setiap dua jam sekali, perut boleh diisi dengan makanan ringan yang menyehatkan dan tinggi nutrisi.
![]() |
6. Kurang aktivitas
Aktivitas fisik tidak dapat dipungkiri sangat diperlukan oleh tubuh sama pentingnya dengan asupan makanan yang sehat. Ketika metaboslime terjadi, organ pencernaan di dalam tubuh akan bergerak aktif mengolah makanan.
Tubuh yang tidak melakukan aktivitas fisik dengan cukup akan lebih mudah mengalami kembung. Hal tersebut karena ketika perut penuh dan tubuh bergerak aktif proses metabolisme akan ikut membantu mencerna makanan.
7. Banyak konsumsi alkohol
Perdebatan terkait manfaat dan efek samping alkohol masih ramai diperbincangkan ahli. Tetapi perlu diketahui bahwa alkohol memberikan efek samping buruk yang lebih banyak terhadap tubuh.
Konsumsi alkohol terlalu banyak dapat mengganggu kesehatan pencernaan. Dampaknya metabolisme tubuh untuk mencerna makanan akan terhambat sehingga sisa makanan menumpuk lebih lama.
Baca juga: Sudah Ada Korban Jiwa, Ahli Jelaskan Bahaya Minum Air Terlalu Banyak
(dfl/odi)