3. Terbuat dari daun teh utuh
Berbeda dengan teh yang menyeduh daun teh, matcha membuat penikmatnya menelan daun teh secara utuh. Matcha terbuat dari daun teh khusus yang dihaluskan hingga menjadi bubuk.
Setelah halus matcha akan diseduh dengan air panas baru dicampurkan baik untuk makanan maupun minuman. Proses ini membuat daun teh pada penyajian matcha tidak ada yang terbuang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga seluruh nutrisi yang terkandung pada bagian-bagian daun teh akan dicerna tubuh dengan efektif. Misalnya kandungan vitamin, mineral, antioksidan, dan asam amino.
4. Mengandung kafein
![]() |
Walaupun bukan bagian dari kopi, matcha juga memiliki kandungan kafein. Fakta bahwa kafein juga terdapat pada semua jenis teh telah berulang kali ditekankan oleh ahli dan peneliti.
Uniknya, kafein pada matcha tidak menyebabkan lonjakan seperti kandungan kafein pada kopi. Sehingga energi dan fokus yang diciptakan akan lebih stabil dengan rentang waktu yang lebih lama.
Kandungan kafein pada matcha juga tidak setinggi seperti kafein pada kopi. Beberapa orang yang mencoba melepaskan kecanduannya pada kopi banyak yang beralih dengan matcha.
5. Menciptakan rasa bahagia
Selain kafein dan antioksidan, ahli mengungkapkan bahwa matcha memiliki kandungan L-theanine. Komponen aktif tersebut dapat memberikan efek positif yang unik yaitu memicu dopamin dan serotonin.
Kedua hormon tersebut diproduksi otak sebagai hormon yang dapat memicu rasa bahagia. Efeknya penikmat matcha akan merasakan peningkatan ingatan, perasaan hati yang lebih baik, hingga konsentrasi yang lebih baik.
Kari Deandra, selaku pemilik Pureblend Tea, mengakui dirinya mengonsumsi matcha untuk menggantikan kebutuhan kopi setiap pagi. Hasilnya ia berhasil menurunkan kecanduannya terhadap kopi dengan perasaan yang tetap bahagia dan merasa lebih sehat.
(dfl/adr)