Penelitian terbaru menemukan manfaat dan efek minum kopi secara bersamaan. Disebutkan kalau kopi dapat membuat seseorang lebih banyak gerak, namun susah tidur.
Kopi merupakan minuman yang umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari, minuman ini juga banyak yang menggemari. Kopi menyimpan banyak kandungan kafein yang memberikan manfaat sekaligus efek buruk jika dikonsumsi terlalu banyak.
Dilansir dari CNN (27/3), manfaat dan efek minum kopi ditemukan secara bersamaan dalam sebuah penelitian terbaru. Hal tersebut dijelaskan dalam penelitian kecil yang diterbitkan oleh The New England Journal of Medicine pada Maret 2023.
Penelitian itu membahas tentang minum secangkir kopi per hari yang menguntungkan dan merugikan. Ditemukan kalau penikmat kopi bisa banyak bergerak, namun tidur lebih sedikit, bahkan membuat risiko yang lebih tinggi pada kesehatan jantung.
"Temuan gambaran besarnya adalah bahwa tidak hanya satu konsekuensi terkait kesehatan dari mengonsumsi kopi, tetapi kenyatannya lebih rumit dari itu," kata Dr. Gregory Marcus, seorang ahli jntung dan profesor kedokteran di California University yang menulis studi tersebut.
"Sebagian besar penelitian tentang topik ini bersifat observasional, artinya kita hanya melihat dari apa yang terjadi pada orang yang minum dan tidak minum kopi," lanjutnya.
Marcus melakukan penelitian pada 100 orang dewasa sehat di San Fransisco yang rata-rata berusia 39 tahun. Para partisipan dibekali Fitbits untuk melacak langkah dan tidur mereka, monitor glukosa darah, dan perangkat elektrokardiogram yang melacak ritme jantung.
Setiap partisipan secara acak ditugaskan untuk minum kopi sebanyak yang mereka inginkan selama dua hari. Kemudian, berpantang selama 2 hari, dan mengulangi siklus tersebut selama periode 2 minggu.
Pada hari partisipan minum kopi, mereka mendapatkan rata-rata 1.058 langkah lebih banyak daripada ketika sedang berpantang tidak minum kopi. Namun, saat partisipan minum kopi kualitas tidur menjadi terganggu.
Partisipan tidur 36 menit lebih sedikit. Semakin banyak kopi yang mereka minum, ditemukan semakin banyak aktivitas fisik dan sedikit waktu tidur yang mereka dapatkan.
Kopi tampaknya mempengaruhi jantung juga. Para peneliti tak menemukan bukti hubungan yang signifikan antara konsumsi kopi dan kontraksi atrium prematur.
"Sangat umum, detak jantung dini yang kita semua alami muncul dari ruang atas jantung," kata Marcus.
"Seseorang dengan kontraksi atrium yang lebih dini berisiko lebih tinggi mengalami gangguan irama jantung yang signifikan secara klinis yang disebut fibrilasi atrium," tambahnya.
Disebutkan juga kalau minum lebih dari satu cangkir per hari menghasilkan sekitar 50 persen lebih tinggi kontraksi ventrikel prematur (PVC) dibandingkan dengan tak minum kopi. Hal tersebut membuat jantung menjadi berdebar.
Marcus menjelaskan kalau orang yang lebih banyak PVC tak dianjurkan mengonsumsi kopi, karena dapat menyebabkan lemahnya jantung (gagal jantung). Sebaliknya, bagi yang PVC rendah diperbolehkan untuk meningkatkan energi.
Marcus mengingatkan, "Tidak boleh mengekstrapolasi untuk mengambil minuman berenergi atau kafein dosis tinggi sebagai cara untuk meningkatkan latihan, karena dapat menyebabkan gangguan."
Pada efek kurang tidur, partisipan yang mengalami kualitas tidur buruk diketahui karena memiliki varian genetik yang terkait dengan metabolisme kafein lebih lambat. Sedangkan, mereka yang varian genetik terkait dengan metabolisme kafein lebih cepat tak memiliki masalah dengan kualitas tidur.
Simak Video "Video: Sensasi Nyeduh Kopi Langsung dari Kebun di Puncak Gunung Muria"
(yms/odi)