4. Ubi Jalar
![]() |
Jenis umbi-umbian seperti ubi jalar kaya akan serat dan kandungan beta-karoten. Kandungan tersebut dapat memberikan manfaat anti-inflamasi yang menyehatkan jantung.
Sementara ubi jalar juga mengandung hampir 12 persen potasium yang dibutuhkan dalam dosis harian. Ubi jalar memiliki indeks glikemiks yang rendah karenanya tidak akan meningkatkan gula darah bahkan pada penderita diabetes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk hasil terbaik, ubi jalar bisa diolah dengan cara direbus atau dipanggang dengan menggunakan minyak zaitun.
5. Kembang Kol
Vitamin C bukan hanya didapatkan dari buah-buahan jeruk saja, melainkan juga bisa didapatkan dari sayuran seperti kembang kol. Kembang kol ukuran sedang mengandung semua vitamin C yang dibutuhkan oleh tubuh dalam sehari, lapor Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
Senyawa karotenoid dan flavonoid pada kembang kol merupakan salah satu senyawa yang berperan pada kelancaran peredaran darah menuju jantung. Oleh karena itu, konsumsi kembang kol bisa bermanfaat menurunkan risiko penyakit jantung.
Kembang kol bisa diolah dalam sup dengan tambahan bawang putih dan garam sehingga lebih lembut. Sayuran ini juga bisa dipanggang dengan menggunakan bumbu-bumbu sehat.
6. Apel
![]() |
Apel mengandung nutrisi seperti pektin, serat, hingga antioksidan, terutama di dalam kulitnya. Apel juga dibuktikan dapat mengatur kadar gula darah dalam tubuh.
Serangan jantung salah satunya bisa disebabkan karena penyakit kolesterol. Oleh karena itu, konsumsi apel menjadi hal yang tepat karena di dalamnya terdapat serat larut yang bisa membantu turunkan kolesterol.
Untuk manfaat yang lebih sehat, apel lebih baik dimakan bersama dengan kulitnya. Selain dimakan utuh, apel juga bisa dijadikan camilan sehat dengan tambahan selai kacang dan sejumput kayu manis.
7. Pir
![]() |
Pir dikenal dengan kandungan seratnya yang tinggi, hampir memenuhi kebutuhan serat harian sebanyak 6 gram. Tak hanya itu, buah pir juga mengemas antioksidan berupa procyanidin yang dapat mengurangi kekakuan pada jantung dengan cara menurunkan kolesterol jahat LDL (Low density lipoprotein) dan meningkatkan kolesterol baik HDL (High density lipoprotein).
Sementara kulit buahnya mengandung antioksidan penting berupa quercetin yang mampu mengurangi inflamasi dan mengurangi risiko faktor yang menyebabkan penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi.
Untuk mempertahankan kandungan nutrisi di dalam buah ini, pir lebih baik dimakan utuh dengan kulitnya.
(aqr/adr)