Diet intermittent fasting meningkatkan kehilangan lemak
Ulasan para peneliti Kanada terhadap 27 studi mengenai diet intermittent fasting menemukan kalau pola diet ini bisa memicu penurunan berat badan sebanyak 0,8 sampai 13% dari berat awal, tanpa efek samping serius.
Studi di University of Chicago, Amerika Serikat juga menemukan wanita gemuk alami sejumlah besar kehilangan lemak dari pola diet berbasis puasa ini. Sementara itu, studi lain mengungkap bahwa diet intermittent fasting mampu memangkas lemak tubuh sebesar 4% hanya dalam 3 minggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mungkin hidup lebih lama
![]() |
Diet intermittent fasting memang tidak menjamin seseorang bisa hidup hingga 100 tahun, namun penelitian menunjukkan pola makan ini bisa memperlambat penuaan dan menambah rentang waktu hidup.
Pada studi terhadap binatang, peneliti mendapati pembatasan kalori mampu meningkatkan rentang umur. Praktik puasa seperti pada diet intermittent fasting juga menghambat mTOR, jalur yang berefek kuat pada umur panjang. Penelitian menunjukkan puasa bisa mengurangi inflamasi pada tubuh.
Sebuah penelitian selama 3 tahun di panti jompo juga menemukan kalau puasa mampu mengurangi angka kematian dan penyakit. Puasa dinilai sebagai metode efektif dalam manajemen berat badan.
Selain itu, penelitian yang dilakukan selama Ramadhan menemukan bahwa puasa secara signifikan mengurangi kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik sebesar 30%.
(adr/odi)