Mitos dan Fakta Seputar Minyak Goreng, Apa Benar Tidak Sehat?

ADVERTISEMENT

Mitos dan Fakta Seputar Minyak Goreng, Apa Benar Tidak Sehat?

Atiqa Rana - detikFood
Rabu, 22 Feb 2023 10:30 WIB
Teknik menggoreng
Foto: iStock
Jakarta -

Saat menggoreng bahan makanan, pasti butuh minyak goreng. Namun minyak goreng yang biasa digunakan seringkali disebut tidak menyehatkan. Apakah benar?

Ada banyak cara memasak yang bisa dilakukan, mulai dari memanggang, merebus, hingga menggoreng. Namun olahan makanan yang paling digemari oleh sebagian orang adalah masakan yang digoreng.

Ketika menggoreng makanan, tentu diperlukan minyak goreng yang bisa berasal dari berbagai macam bahan seperti minyak kelapa sawit atau minyak nabati. Tetapi penggunaan minyak goreng dikenal berdampak buruk bagi kesehatan, terlebih jika minyak digunakan dalam jumlah banyak.

Akhirnya banyak mitos tak sehat soal minyak goreng. Namun bagaimana dengan faktanya? Berikut penjelasannya dirangkum dari Times Of India (19/02):

1. Apa Benar Minyak Goreng Mengandung Lemak Tidak Sehat?

Makanan yang baik setelah makan gorenganMinyak goreng dikabarkan mengandung lemak tak sehat, apakah benar? Foto: Getty Images

Mitos yang banyak dipercaya, minyak goreng mengandung lemak tidak sehat sehingga menicu kenaikkan berat badan. Faktanya, stigma seputar 'gemuk' itu membuat sebagian orang mengabaikan fakta bahwa semua itu sebenarnya tergantung dari pola makan.

Lemak merupakan nutrisi penting bagi tubuh untuk berfungsi dengan baik. Lemak juga memberi asupan energi karena sebagian minyak mengandung asam lemak omega-3 dan omega 6 yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, lapor Healthy and Tasty Foods.

Lemak pada prinsipnya tetap dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah wajar. Melansir Times of India (1902), asupan lemak harian yang direkomendasikan harus mencapai 20-30% dari total kalori per hari.

2. Minyak Utuh Mengandung Banyak Nutrisi

Mitos mengungkap jika minyak biji utuh menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Faktanya setiap minyak goreng punya keunikannya tersendiri dalam komposisi asam lemak yang unik.

Salah satu minyak goreng yang paling sering digunakan yaitu minyak kelapa sawit. Minyak ini dikenal tinggi lemak jenuh. Sementara minyak bunga matahari dikenal dengan asam lemak tak jenuh atau minyak kedelai yang kaya akan asam lemak tak jenuh.

Oleh karena itu, terkait mitos ini, sebenarnya itu tergantung dari jenis minyak yang digunakan. Sesuai dengan pedoman dari The National Institute of Nutrition (NIN), untuk keseimbangan nutrisi dari lemak, rasio asam lemak yang seimbang harus 1:1:1.

Sementara kebanyakan minyak yang digunakan tidak menyediakan keseimbangan tersebut.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT