6 Pola Makan Ini Bisa Memicu Gangguan Makan, Ini Daftarnya!

6 Pola Makan Ini Bisa Memicu Gangguan Makan, Ini Daftarnya!

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Sabtu, 12 Nov 2022 08:00 WIB
6 Pola Makan Ini Bisa Memicu Gangguan Makan, Ini Daftarnya!
Foto: Getty Images/iStockphoto/MarianVejcik

4. Hanya makan makanan yang "aman"

Banyak alasan yang menyebabkan seseorang berpikir beberapa makanan tampak tidak aman dikonsumsi. Mereka mungkin mempertimbangkan aspek nutrisi atau kondisi kesehatan.

Seseorang pun bisa berakhir makan makanan yang menurut mereka aman saja. Seperti kasus penderita sindrom iritasi usus besar atau IBS yang banyak membatasi asupan makanan mereka karena khawatir dengan kesehatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahli gizi Andrea Senchuk berujar, "Banyak pengidap IBS mengalami gangguan makan. Didorong oleh rasa takut akan kram yang menyakitkan, perut bergas, diare, atau sembelit selama berhari-hari, beberapa penderita IBS mungkin makan terlalu banyak, melewatkan makan, atau dengan kaku berpegang pada daftar pendek makanan 'aman'," kata Senchuk.

5. Merasa bersalah usai makan

6 Pola Makan Ini Bisa Memicu Gangguan Makan, Ini Daftarnya!Foto: Getty Images/iStockphoto/MarianVejcik

Gangguan perilaku yang mungkin juga merujuk pada gangguan makan adalah merasa bersalah usai makan. Ada juga yang merasa malu usai mengonsumsi makanan tertentu.

ADVERTISEMENT

Sering kali, hal ini berawal dari aturan-aturan yang dibuat sendiri oleh seseorang. Mereka meyakini klaim tertentu yang mungkin tidak benar atau tidak berakar pada penjelasan ilmiah.

Ahli gizi KeyVion Miller mengatakan, "Rasa bersalah bisa muncul karena kamu makan melewati jam makan yang seharusnya atau merasa sangat resah karena lapar ketika belum waktunya. Kadang ketika kita berupaya menurunkan berat badan atau melakukan apa yang kita pikir lebih sehat, kita mengabaikan kesehatan mental sendiri."

6. Tidak mengonsumsi kelompok makanan tertentu

Seseorang idealnya tidak mengecualikan konsumsi kelompok makanan tertentu jika tidak ada kondisi kesehatan tertentu. Artinya, lebih baik mengonsumsi makanan beragam dengan gizi seimbang.

Tidak mengonsumsi kelompok makanan tertentu tanpa alasan yang jelas merupakan gangguan perilaku. Pada akhirnya ini juga bisa berdampak pada kesehatan secara menyeluruh.

Seperti halnya yang disampaikan ahli gizi Kim Arnold. "Menghilangkan atau sangat membatasi konsumsi kelompok makanan tertentu karena takut berdampak negatif pada berat badan atau menyebabkan kesehatan yang buruk adalah bentuk gangguan makan. Saya sering melihat kasus ini ada karbohidrat dan gula. (Padahal) ada banyak karbohidrat yang memberikan nutrisi berkualitas dan energi, serta dapat mendukung berat badan yang sehat. Saya sangat percaya bahwa semua makanan dapat dimakan jika tidak dikonsumsi secara ekstrem," ujarnya.


(adr/odi)

Hide Ads