Makanan sehat sekalipun bisa memicu peningkatan gula darah bagi penderita diabetes. Agar tidak berefek buruk, hindarilah konsumsi 5 makanan sehat ini.
Diabetes tipe 2 disebabkan karena tubuh tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi insulin, hormon yang dibuat oleh pankreas. Sementara, peran utama insulin yaitu untuk mengatur kadar gula darah. Diabetes tipe 2 juga ditandai dengan melonjaknya kadar gula darah dalam tubuh.
Jika dibiarkan, lonjakan kadar gula darah itu bisa berbahaya, Bisa menyebabkan kompilasi hingga memperburuk kesehatan secara keseluruhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika seseorang menderita diabetes, salah satu cara menyembuhkannya dengan menghindari beberapa makanan tertentu. Makanan yang dihindari bukan hanya makanan yang dianggap kurang sehat seperti fast food, atau minuman manis. Karena makanan sehat sekalipun Bisa meningkatkan kadar gula darah.
Untuk menghindari hal buruk ini, Natalu Komova, RD, selaku ahli kebugaran di JustCBD, telah mengingatkan untuk menghindari beberapa makanan sehat. Merangkum express.co.uk (15/09), berikut 5 makanan sehat yang harus dihindari penderita diabetes agar gula darah tidak naik.
1. Pisang
![]() |
Pisang kaya akan nutrisi yang baik bagi kesehatan tubuh. Komova sendiri mengungkap bahwa pisang adalah buah sehat banyak nutrisi yang mendukung kesehatan secara keseluruhan. Karena pisang mengandung serat yang tinggi, potasium, hingga vitamin B6.
Meskipun ada banyak manfaat yang bisa didapat, tetapi pisang bukanlah salah satu pilihan tepat bagi penderita diabetes tipe 2.
Beberapa jenis pisang juga mengandung gula tinggi yang mampu berdampak negatif pada indeks glikemik. "Makan pisang dalam jumlah banyak dapat meningkatkan lonjakan kadar glukosa darah, terutama pada seseorang yang sensitif terhadap karbohidrat," tambah Komova.
Namun tetap saja, pisang dianggap jauh lebih baik dibandingkan sepotong kue.
2. Ubi Jalar
Konsumsi ubi jalar Tak dianjurkan pada penderita diabetes tipe 2. Ahli diet Komova menjelaskan, kandungan karbohidrat pati yang tinggi dalam ubi jalar dapat meningkatkan kadar glukosa darah. Terutama jika ubi jalar dikonsumsi secara berlebihan.
Meskipun ubi jalar punya kandungan serat tinggi, vitamin A, vitamin K, Kalsium, hingga magnesium, tetapi jika terlalu banyak bisa mempengaruhi kadar gula darah.
Cobalah untuk membatasi konsumsi ubi jalar dalam porsi kecil. Pastikan juga untuk memasukkan makanan sehat lainnya dalam menu makan sehari-hari.
3. Kentang
![]() |
Kentang sering dipilih sebagai pengganti karbohidrat dari nasi putih. Tetapi, jumlah karbohidrat pada kentang masih tinggi dibandingkan dengan sayuran non-pati lainnya seperti brokoli atau selada.
Melansir everydayhealth.com (14/09/2020), jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, sayuran berpati ini tetap dibutuhkan oleh tubuh untuk memberikan nutrisi. Karena kentang punya serat yang lebih tinggi dibandingkan sayuran tidak berpati.
Solusi terbaik menurut ahli diet dan peneliti Sara Thomas, adalah menghitung jumlah pati dalam menu makanan sehari-hari, dan jodohkan dengan makanan rendah indeks glikemik seperti protein tanpa lemak.
Baca juga: 5 Cara Ampuh Redam Keinginan Makan Manis |
4. Beras Cokelat
Sebagian orang memilih untuk mengganti beras putih menjadi beras cokelat yang dianggap jauh lebih sehat karena kandungans serat tinggi. Nyatanya, beras ini juga punya karbohidrat yang tak kalah tinggi, mencapai 40 gram.
Kandungan karbohidrat tinggi itulah yang mampu memicu peningkatan gula darah. Setelah diproses dalam pencernaan, karbohidrat tinggi dalam beras cokelat mudah diubah menjadi glukosa yang mampu memancing peningkatan tinggi pada kadar gula darah.
Sementara beras cokelat tidak lebih baik dari beras putih, Komova merekomendasikan untuk memilih bahan makanan lain yang punya karbohidrat lebih rendah.
5. Semangka
![]() |
Semangka merupakan buah dengan kandungan air sebanyak 92%, dan kaya akan nutrisi seperti vitamin A, B6, dan C. Tetapi buah segar satu ini tidak disarankan untuk dikonsumsi para penderita diabetes.
Melansir medicalnewstoday.com (08/12/2021), penderita diabetes harus mempertimbangkan dalam mengonsumsi semangka. Hal ini karena semangka punya indeks glikemik tinggi, sebesar 72 yang mampu menyebabkan peningkatan kadar gula darah secara pesat.
Indeks glikemik (GI) memainkan peran penting dalam menentukan seberapa cepat makanan akan mempengaruhi kadar glukosa pada darah.
Jika memang penderita diabetes ingin mengonsumsi semangka, mereka dapat memasangkan semangka dengan makanan yang kaya akan lemak sehat, serat, dan protein seperti kacang-kacangan. Selain membuat lebih kenyang, kombinasi ini pun dapat memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah.
(aqr/odi)