Banyak orang alami masalah gula darah tinggi alias hiperglikemia. Untuk mengatasinya, coba terapkan 5 kebiasaan ngemil sehat ini saat ingin makan disela-sela waktu makan utama.
Penyakit gula darah tinggi terjadi karena tingkat gula dalam darah seseorang terlalu tinggi. Mengutip detikhealth, kondisi ini biasanya terjadi saat tubuh memiliki terlalu sedikit insulin (hormon yang mengangkut glukosa ke dalam darah) atau tubuh tak dapat menggunakan insulin dengan benar.
Kondisi ini juga kerap dikaitkan dengan penyakit diabetes. Jika tak diatasi, gula darah tinggi bisa memicu masalah kesehatan lain seperti kerusakan saraf dan bahkan risiko serangan jantung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengatasi gula darah tinggi, seseorang perlu mengatur pola makannya. Dalam urusan ngemil, tak boleh sembarangan melahap makanan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar gula darah tak melonjak.
Kepada Eat This, Not That! (1/9), ahli gizi kembar, Lyssie Lakatos dan Tammy Lakatos Shames membeberkan kebiasaan ngemil sehat untuk mereka penderita gula darah tinggi. Cara ini bisa dipraktekkan mulai dari sekarang karena secara umum juga bagus untuk kesehatan.
Berikut 5 daftarnya:
1. Ngemil banyak buah dan sayur
Camilan sehat sejatinya adalah bahan makanan alami dan segar, seperti ragam buah dan sayur. Ada beberapa jenis buah dan sayur yang baik dikonsumsi demi cegah gula darah tinggi, menurut situs Diabetes UK.
Daftarnya antara lain apel, anggur, dan bayam. Kamu juga bisa mengonsumsi brokoli, jeruk, alpukat, hingga buah berry sebagai pilihan. Tak perlu takut akan manisnya buah karena gula pada buah adalah jenis gula alami yang tak perlu dikhawatirkan.
Sebaliknya, hindari produk buah dan sayur olahan karena biasanya kerap tinggi gula. Produk tersebut misalnya jus buah kemasan dan smoothies buah dan sayur siap minum.
2. Minum teh hijau
![]() |
Teh hijau tak hanya bagus untuk menurunkan berat badan, tapi juga atasi gula darah tinggi. Lyssie dan Tammy mengungkap hal ini karena kandungan epigallocatechin gallate (EGCG) dan senyawa bermanfaat lainnya pada teh hijau.
Mereka menyarankan untuk minum teh hijau sebagai pendamping camilan. Keduanya menjelaskan, konsumsi teh hijau secara teratur telah terbukti membantu menurunkan gula darah puasa. Selain itu, kadar hemoglobin A1c (HbA1c) yang merupakan penanda kontrol gula darah jangka panjang juga akan menurun.
3. Kurangi camilan tinggi garam dan gula
Camilan tinggi garam dan gula seperti keripik kentang, sereal, yogurt kemasan, dan biskuit sebaiknya tak dikonsumsi. Memakannya bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke yang mana, orang dengan masalah gula darah tinggi sebenarnya sudah punya risiko terkena penyakit tersebut.
Karenanya hindari menambahkan risiko itu. Usahakan tidak mengonsumsi garam lebih dari 6 gram (1 sendok teh) per hari. Coba baca teliti informasi nutrisi tiap makanan kemasan yang dilahap agar terhindar dari jenis camilan tak sehat ini.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
4. Pilih kacang sebagai camilan
![]() |
Ahli gizi kembar, Lyssie dan Tammy menyarankan ngemil kacang karena makanan sehat ini mengandung protein dan serat yang bantu menstabilkan kadar gula darah. Jenis kacang yang bisa dikonsumsi adalah kacang tanah, pistachio, dan almond. Pilih yang rendah kandungan garam dan dibuat tanpa banyak bahan tambahan.
"Baik serat dan protein pada kacang membantu Anda merasa puas dan menyebabkan kenaikan gula darah secara bertahap, menjaga energi Anda tetap seimbang," kata The Nutrition Twins. Mereka juga menyampaikan, sebuah penelitian pada remaja membuktikan mereka yang ngemil almond memiliki kadar kolesterol dan gula darah yang lebih baik dibanding yang tidak.
5. Telur rebus sebagai alternatif
Kalau mau camilan sehat dan mengenyangkan, kamu bisa makan telur rebus. Mengutip Hello Sehat (5/9), telur rebus mengandung 1/2 gram karbohidrat yang berarti tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah dalam sekejap saat dikonsumsi.
Sebuah riset yang diterbitkan pada British Journal of Nutrition mengamati efek konsumsi telur pada pasien diabetes. Sebanyak 65 pasien diabetes tipe 2 diminta memakan dua butir telur setiap hari selama 12 minggu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien mengalami penurunan kadar gula darah puasa dan HbA1c yang lebih rendah. Keduanya merupakan indikator untuk mengukur gula darah jangka panjang. Hanya saja batasi konsumsinya tak lebih dari 3 kali seminggu.