Lebih Sehat! Begini Pola Makan dan Gaya Hidup Tahun 1950-an

Lebih Sehat! Begini Pola Makan dan Gaya Hidup Tahun 1950-an

Atiqa Rana - detikFood
Jumat, 01 Jul 2022 06:00 WIB
Pola makan sehat di tahun 1950-an
Foto: metro.co.uk / Sarah Ewing
Jakarta -

Tahun 1950-an, pilihan makanan belum banyak dan fasilitas yang tersedia masih sedikit. Tetapi nyatanya hal itu yang membuat pola makan dan gaya hidup seseorang lebih menyehatkan.

Perang dunia mungkin telah berakhir pada tahun 1945, tetapi pengaruhnya terhadap gaya hidup wanita baru berubah cukup lama setelahnya. Wanita pada tahun itu biasanya hanya mengonsumsi makanan sederhana dengan porsi yang lebih sedikit.

Mereka biasanya makan sedikit karbohidrat olahan dengan buah-buahan rendah gula. Jika dihitung wanita pada zaman itu hanya mengonsumsi rata-rata 400 kalori per hari yang tentunya berbeda jauh dengan apa yang dikonsumsi wanita zaman sekarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun makanan masih belum lengkap, namun ternyata makanan itu lebih sehat. Mereka juga sering melakukan aktivitas latihan fisik untuk membuatnya tetap bugar.

Dirangkum dari metro.co.uk (15/06), berikut ini pola makan dan gaya hidup wanita pada tahun 1950an yang ternyata lebih menyehatkan.

1. Lebih Sering Beraktivitas dan Berolahraga

Pola makan sehat di tahun 1950-anDiperkirakan setiap harinya wanita di tahun 1950-an bisa membakar hingga 1.000 kalori, hampir dua kali lipat dengan kalori yang dibakar oleh wanita saat ini. Foto: metro.co.uk / Sarah Ewing

Saat ini kebanyakan wanita lebih senang bermalas-malasan dibandingkan melakukan aktivitas produktif. Berbeda dengan wanita tahun 1950-an. Pakar vintage bernama Kate bahkan mengatakan bahwa perempuan di tahun 1950 lebih aktif daripada wanita sekarang karena perbedaan gaya hidup.

ADVERTISEMENT

Tahun itu banyak perempuan yang berjalan kaki dan mengendarai sepeda (karena memang belum ada mobil). Mereka juga lebih sering mencuci tangan dan membersihkan segala peralatan miliknya yang berdebu.

Meskipun perempuan di tahun 1950-an tidak memiliki pekerjaan tetap, namun aktivitas yang dilakukan sehari-hari cukup membuat mereka tetap bergerak dan produktif. Banyak dari perempuan itu menikmati berkebun dan mengantar anak-anak sekolah.

Diperkirakan setiap harinya wanita di tahun 1950-an bisa membakar hingga 1.000 kalori, hampir dua kali lipat dengan kalori yang dibakar oleh wanita saat ini. Terlebih lagi, mereka gemar melakukan olahraga fisik seperti hula-hooping, aerobik, hingga menari.

Sampai pada tahun 1960-an, tren masih terus berlanjut, namun aktivitas fisik yang terlalu berat dikurangi. Wanita tetap didorong untuk melakukan aktivitas kebugaran, namun harus sesuai dengan kemampuannya. Wanita tidak disarankan untuk terlibat dalam olahraga yang berat.

Olahraga yang populer saat itu termasuk tenis dan berenang. Women's League of Health and Beauty sampai menyelenggarakan kelas kebugaran di seluruh Amerika Serikat dan mengadakan demonstrasi massal.

2. Makanan dan Nutrisi yang Menjadi Asupan Wanita Tahun 1950-an

Pola makan sehat di tahun 1950-anBanyak dari mereka mengonsumsi makanan yang sama setiap harinya. Tetapi ini justru membuat mereka lebih sehat. Foto: metro.co.uk / Sarah Ewing

Efek perang dunia II masih ada dimana produk makanan masih sangat minim hingga bulan Juni 1952. Banyak orang yang tidak bisa makan makanan bernutrisi termasuk teh, daging, dan telur.

Sebagian dari mereka juga tidak memiliki lemari es, sehingga di musim panas mereka menyimpan susu di sebuah lubang di tanah yang ditutupi oleh lempengan batu. Keadaan seperti ini akhirnya memaksa banyak keluarga untuk makan makanan musiman dan lokal yang membuatnya lebih banyak mengonsumsi karbohidrat sebanyak 55% dengan sedikit lemak 32%.

Namun pada tahun 1960-an, diet penurunan berat badan mendapatkan popularitas yang tinggi. Banyak dari wanita itu yang melakukan diet, seperti diet untuk tidak memakan daging demi menjadi langsing dan memiliki tubuh yang sempurna.

Katherine Howells selaku pakar arsip mengatakan bahwa ketertarikan wanita untuk melakukan diet juga disebabkan karena pengaruh buku-buku dan informasi yang diedarkan oleh Kementerian Pangan. Bahkan itu juga berpengaruh besar pada cara berpikir orang tentang gizi.

Pembatasan makanan yang telah dilakukan selama bertahun-tahun masih berlanjut hingga tahun 1951 ke atas dimana gula dan daging dibatasi. Banyak dari mereka mengonsumsi makanan yang sama setiap harinya. Tetapi ini justru membuat mereka lebih sehat. Dengan adanya pembatasan dan mengonsumsi makanan musiman, para wanita lebih banyak makan sayuran dan susu.

Barulah ketika masa itu berakhir, orang-orang mulai memasukkan kadar gula. Tetapi banyak dari mereka yang masih menjaga pola makannya dan mendorong untuk menurunkan berat badan melalui diet dan olahraga.

3. Menu Diet Khas Tahun 1950-an

pola makan sehat di 1950 anUntuk itu ada beberapa makanan diet khas yang dikonsumsi oleh wanita tahun 1950-an lengkap dari sarapan hingga makan malam dan juga camilan. Foto: metro.co.uk / Sarah Ewing

Tampaknya pada tahun 1950-an, banyak wanita yang didorong untuk melakukan diet agar menghasilkan tubuh yang sempurna. Majalah Woman's Own saja hingga menerbitkan artikel yang memberi nasihat kepada wanita untuk melakukan diet dan mengaitkannya dengan sosok yang langsing dan feminin.

Untuk itu ada beberapa makanan diet khas yang dikonsumsi oleh wanita tahun 1950-an lengkap dari sarapan hingga makan malam dan juga camilan.

Untuk sarapan biasanya mereka mengonsumsi susu berlemak dan sedikit gula dalam seminggu. Sedangkan telur rebus dan roti panggang menjadi menu yang dikonsumsi pada hari Sabtu. Sementara hari Minggu mereka mengonsumsi bacon dan telur.

Makan siang menjadi waktu bagi para wanita untuk menambahkan asupan protein daging ke dalam menu diet yang ditambah dengan sayuran atau sup. Untuk hari Sabtu Minggu, biasanya mereka mengonsumsi ayam panggang dan sayuran yang dimasak sederhana.

Menu makan malam akan lebih ringan dibandingkan makan siang. Roti panggang dengan kacang atau telur rebus menjadi pilihan mereka. Semangkuk sup atau salmon kalengan juga sering dikonsumsi. Biasanya pada Jumat malam, mereka memilih untuk makan sepotong ikan yang dimasak dengan kentang rebus, kacang polong, dan salad.

Wanita pada tahun 1950-an lebih ternyata memilih untuk menjadikan buah sebagai camilan utama mereka. Tak heran jika banyak dari mereka yang berhasil memiliki tubuh langsing. Buah yang biasa dikonsumsi seperti apel atau pir. Terkadang mereka suka juga ngemil keripik yang ditambah sedikit garam.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Inspirasi Menu Diet Sehat yang Tak Bikin Bosan"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/odi)

Hide Ads