Makanan dengan rempah tambahan biasanya memiliki rasa yang lebih kuat. Namun tak hanya soal rasa, dengan memasukan 7 rempah ini, juga akan membuat masakan lebih sehat.
Banyak sekali ragam rempah yang tersedia di dunia, termasuk Indonesia. Memasukkan rempah ke dalam masakan bukan hanya akan memperkaya cita rasa, melainkan juga akan membuat makanan lebih sehat.
Mungkin ketika berbicara mengenai rempah-rempah yang cocok menjadi bumbu kuliner, ada banyak pilihan tergantung dengan preferensi dan kecocokannya dengan suatu makanan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi tujuh jenis rempah ini menjadi pilihan terbaik untuk ditambahkan ke dalam makanan. Fungsinya bukan hanya menambah cita rasa, melainkan juga menambah nutrisi pada makanan.
Dirangkum dari everydayhealth.com (16/06), berikut ini 7 rempah terbaik yang bisa membuat masakan lebih enak dan sehat.
1. Daun Kemangi
Kemangi menjadi bagian penting dari beragam hidangan Indonesia seperti pepes, nasi bakar, hingga lalapan. Rasanya yang segar ternyata tidak hanya membuat masakan lebih nikmat, tetapi juga bagus untuk kesehatan mata.
Kemangi adalah jenis daun-daunan yang tinggi kandungan lutein dan zeaxanthin, yang mana menurut pakar kesehatan, senyawa ini terbukti mampu mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia yang dapat melindungi mata.
Kemangi juga mengandung vitamin K dalam jumlah tinggi. Memasukkan daun kemangi dalam masakan akan membuat tubuh lebih sehat. Kemangi dapat menjadi tambahan dalam beberapa makanan seperti ikan cakalang dengan kemangi atau ayam pedas asam dengan kemangi.
2. Daun Peterseli
![]() |
Daun peterseli sering dijumpai sebagai hiasan (garnish) dalam beberapa hidangan. Ternyata daun ini memiliki manfaat lebih dari sekedar sebagai hiasan.
Daun peterseli menjadi sumber vitamin K yang sangat baik. Menurut studi dalam Journal of American Heart Association pada Agustus 2021, data yang diperoleh dari lebih 50.000 orang menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak vitamin K memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular.
Vitamin K juga mampu membantu proses pembekuan darah, serta meningkatkan kepadatan tulang yang akan mengurangi kemungkinan osteoporosis.
Mungkin peterseli memiliki rasa yang agak pahit, namun peterseli bisa dikonsumsi bersamaan dengan sup, salad, hingga hidangan pasta lainnya.
3. Daun Ketumbar
Daun ketumbar membagi foodies menjadi dua kubu, ada yang sangat menyukainya, namun ada pula yang sangat membencinya. Sebagian orang menyukainya karena rasa dan aroma daun yang luar biasa. Sementara sebagiannya lagi membencinya karena rasanya dianggap mirip sabun.
Padahal daun ini menjadi sumber vitamin K yang baik dalam tubuh. Selain itu, daun ketumbar juga mengandung antioksidan fitokimia yang penting termasuk polifenol yang dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan mencegah penuaan dini.
Namun dalam Molecules edisi 2022, para peneliti mengingatkan bahwa harus lebih banyak penelitian yang dilakukan kepada manusia untuk menilai dampak senyawa antioksidan daun ketumbar pada kesehatan. Daun ketumbar bisa dimasukkan ke dalam masakan seperti sup atau beberapa saus.
4. Daun Sage
![]() |
Daun sage telah lama dikonsumsi karena khasiat yang dimilikinya. Menurut laporan dari International Journal of Molecular Sciences yang diterbitkan tahun 2021, daun sage mampu meningkatkan fungsi otak dan memori, serta berpotensi dengan meningkatkan jalur pensinyalan di otak.
Senyawa tertentu yang ada dalam daun sage juga ditemukan memiliki sifat antioksidan dan anti inflamasi yang kuat. Menurut penelitian sebelumnya, sage juga dapat mengurangi keparahan dan insiden hot flashes pada wanita menopause.
Rasa rempah yang khas dan kuat biasanya digunakan sebagai bumbu perendam daging hingga hidangan berbahan dasar kacang, saus tomat, dan lain sebagainya.
5. Daun Peppermint
Daun peppermint tak hanya digunakan dalam produk kosmetik, sikat gigi, atau obat kumur, tetapi juga bisa ditambah dalam masakan.
Daun peppermint mengandung senyawa antioksidan flavonoid, terutama eriocitrin, luteolin, dan hesperidin. Semuanya memiliki berbagai fungsi. Dua yang paling menonjol adalah tugasnya sebagai anti-inflamasi dan antioksidan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Complementary Therapies in Medicine pada Januari 2021, menemukan bahwa secara nyata konsumsi daun peppermint dapat mengurangi frekuensi mual dan muntah pada orang yang menjalani kemoterapi. Ini juga bisa menghadirkan manfaat yang sama untuk wanita hamil.
Daun peppermint bisa ditambahkan ke teh, atau ditambah ke salad sayuran dan buah untuk membuat masakan lebih segar.
6. Oregano
![]() |
Saat ini banyak orang yang memasak pasta dengan campuran oregano. Ternyata oregano juga memiliki senyawa antioksidan yang tinggi.
Sharon Palmer, RD sebagai ahli gizi di California mengatakan bahwa asam rosmarinic ditemukan sebagai antioksidan utama pada oregano yang dapat menghambat reaksi kimia dalam tubuh dan menghasilkan radikal bebas yang merusak sel.
Penelitian dalam studi Polimer edisi Juli 2020 juga menemukan bahwa minyak alami pada oregano telah dipelajari memiliki sifat anti mikroba yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri tak diinginkan.
Mungkin oregano yang sering dipakai adalah yang kering. Namun untuk rasa yang lebih kuat bisa menggunakan daun segar dan memasukkannya dalam makanan seperti pizza, omelet, atau bumbu tambahan pada pasta.
7. Rosemary
Daun rosemary disukai karena rasa dan aromanya yang menonjol. Bentuk daun mirip jarum ini ternyata memiliki kekuatan antioksidan yang tinggi.
Dalam studi pendahuluan, peneliti Kanada menemukan bahwa rosemary mengandung antioksidan polifenol yang dapat membantu memperlambat penyebaran sel kanker. Bahkan hanya dengan menciumnya, itu bisa bermanfaat bagi kesehatan.
Sebuah studi di Therapeutic Advances in Psychopharmacology menemukan bahwa orang yang mencium aroma rosemary akan tampil lebih baik pada tugas kognitif tertentu, termasuk tes memori.
Rosemary bisa digunakan sebagai rempah tambahan untuk memasak daging panggang atau sayuran panggang.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/odi)