3. Menyebabkan Kanker
![]() |
Pada dasarnya kol memiliki senyawa antikanker yang disebut sulphoraphane. Senyawa itu berperan menghambat histone deacetylase, enzim yang menyebabkan kanker.
Sementara itu, proses penggorengan kol terlalu lama dapat merangsang munculnya senyawa amina heterosiklik yang bersifat karsinogenik. Senyawa ini lah yang menyebabkan kanker.
Baca Juga: Modal Rp 1.000 Saja Bisa Makan Nasi Goreng hingga Soto Ayam
4. Berbahaya Kesehatan Kulit
Kulit membutuhkan semua nutrisi yang terkandung dalam kol. Namun, kol yang digoreng justru dapat berperan sebaliknya, yakni merusak kesehatan kulit.
Alhasil kulit wajah tampak kusam, berminyak dan berjerawat, seperti yang dikutip dari Orami.co. Selain itu, kol goreng dapat menambah sel mati pada kulit.
Kondisi itu dapat berimbas meningkatkan risiko penuaan dini. Wajah pun tampak tidak berseri meskipun masih muda usia.
5. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
![]() |
Mengonsumsi kol goreng juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Ketika kol dipanaskan melampaui titik asapnya, makan struktur kimia pada minyaknya akan berubah.
Jika minyak digunakan secara berulang, itu juga bisa mengubah minyak menjadi lemak trans. Lemak trans tidak hanya meningkatkan kolesterol, tetapi juga memicu pembentukan plak pada pembuluh darah.
Nantinya, plak tersebut akan menghambat aliran darah, sehingga menyebabkan berbagai penyakit seperti stroke hingga penyakit jantung.
Baca Juga: Pencinta Mie, Ini 10 Resep Mie Goreng ala Restoran yang Gampang Dibuat
(raf/odi)