Nyeri sendi banyak dialami orang dewasa. Mengubah pola makan menjadi lebih sehat perlu dilakukan jika tak ingin nyeri sendi semakin parah.
Nyeri otot, nyeri sendi, hingga tubuh kaku menjadi ciri-ciri yang perlu diwaspadai karena termasuk gejala asam urat. Nyeri sendi perlu dikendalikan melalui pola makan sehat.
Penyakit nyeri sendi yang dialami orang dewasa sebagian besar disebabkan oleh inflamasi yang terjadi di dalam tubuh. Maka menurut para ahli gizi dan ahli kesehatan, mengubah pola makan menjadi lebih sehat dan mengonsumsi makanan yang mampu meredakan inflamasi perlu dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa penelitian mengungkap jenis makanan tertentu menunjukkan kemampuan yang tinggi untuk memicu inflamasi kronis. "Kami menyarankan untuk mengonsumsi kelompok makanan sehat yang mampu mengatasi nyeri sendi," kata Elaine Husein, MD, MPH selaku direktur Arthritis dan Muskuloskeletal Center di Cleveland Clinic.
Baca juga: Hindari 7 Kebiasaan Ini Agar Asam Lambung Tak Mudah Kambuh
Berikut ini 5 pola makan yang perlu dihindari untuk cegah nyeri sendi menurut Eat This, Not That (9/1):
![]() |
1. Konsumsi Makanan Olahan
Makanan olahan yang biasanya mampu bertahan hingga berminggu-minggu biasanya menggunakan banyak bahan pengawet. Kandungan tersebut memicu inflamasi di dalam tubuh dengan cepat dan sangat berbahaya efeknya.
Makanan olahan yang diproses dalam kemasan seperti keripik kentang, kue kering dan yang lainnya harus benar-benar dihindari jika tak ingin alami nyeri sendi. "Saya mengingatkan banyak orang jika mereka memiliki makanan yang disimpan mudah busuk dalam beberapa hari, justru makanan-makanan tersebut yang harus dikonsumsi dan dinikmati," kata dr. Husni.
2. Kebiasaan Membeli Makan via Drive Thru
Makanan yang ditawarkan lewat fasilitas drive thru biasanya merupakan makanan cepat saji. Menghindari makanan cepat saji, terutama melalui kebiasaan membeli makanan pada drive thru menjadi cara cerdas untuk meminimalisir konsumsi makanan pemicu inflamasi.
Makanan cepat saji, terlebih yang digoreng, disebut sangat cepat memicu nyeri sendi pada tubuh. "Membatasi konsumsi makanan cepat saji, membatasi jumlah hidangan manis tetapi lebih penting untuk konsumsi makanan yang alami, plant based food," dr. Husni.
Baca juga: Konsumsi 5 Buah Ini untuk Lancarkan BAB yang Macet
3. Rutin Konsumsi Makanan Berlemak
Saat ini makanan berlemak tidak lagi dinilai sebagai musuh terbesar bagi kesehatan seperti di masa lampau. Tetapi hal tersebut bukan berarti bahwa lemak boleh dikonsumsi sepuasnya tanpa batasan.
Ada beberapa jenis lemak jahat yang harus dihindari karena dapat memicu inflamasi di dalam tubuh dan salah satu dampaknya adalah nyeri sendi. Jenis lemak yang harus dihindari adalah lemak trans dan lemak jenuh yang biasanya terkandung di dalam produk olahan susu dan daging merah.
4. Minum Soda Setelah Makan
![]() |
Bukan hanya kandungan gulanya yang perlu diwaspadai, minum minuman soda setelah makan juga dapat memicu penyakit berbahaya lainnya. Selain memicu obesitas, ada ancaman rheumatoid arthritis atau gangguan radang sendi dari kebiasaan konsumsi soda.
Dua penelitian besar berhasil menemukan efek yang disebabkan oleh minuman bersoda dengan gangguan sendi seperti asam urat dan nyeri sendi. Lebih dari 186.900 perempuan penyuka soda diketahui mengalami keluhan nyeri sendi.
5. Terlalu Banyak Konsumsi Alkohol
Menurut peneliti, konsumsi alkohol sangat memengaruhi keseimbangan bakteri baik dan buruk yang ada di dalam usus dan berfungsi sebagai pembantu dalam proses pencernaan. Selain itu, konsumsi alkohol yang terlalu berlebihan juga dikaitkan dengan efek produksi toksin yang dapat memicu inflamasi.
Minum alkohol yang berlebihan juga dikaitkan mampu mengganggu fungsi usus untuk menyerap ekstrak nutrisi dari asupan makanan. Bukan hanya nyeri sendi biasa, inflamasi yang terlalu tinggi yang ditimbulkan oleh konsumsi alkohol bisa merujuk pada gout atau nyeri sendi yang parah.
Baca juga: 5 Kesalahan Meracik yang Bikin Teh Jadi Minuman Tak Sehat
(dfl/adr)