2. Tingkatkan asupan zinc hingga zat besi
Selain sumber protein, konsumsi daging babi juga bisa meningkatkan asupan zat gizi mikro berupa vitamin dan mineral, seperti zinc dan zat besi. Hal ini amat bermanfaat mengingat konsumsi vitamin dan mineral banyak orang masih tergolong rendah.
"Daging babi bisa menjadi sumber zinc dan zat besi. Daging babi juga merupakan sumber selenium yang berperan penting dalam fungsi tiroid," kata Best. Hanya saja konsumsi daging babi tetap harus diperhatikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Best menyarankan konsumsi daging babi dengan cara sehat. Pilih yang bukan olahan, rendah lemak, dan dimasak dengan sempurna. Konsumsi daging babi secukupnya, jangan berlebihan.
3. Risiko terkena penyakit kardiovaskular
![]() |
Daging babi mengandung sodium dalam jumlah tinggi. Sodium memang punya peranan untuk kesehatan, namun seringkali konsumsinya berlebihan sehingga malah berdampak buruk.
Sodium utamanya terkandung dalam daging babi olahan seperti sosis, bacon, dan ham. Ketiga produk ini faktanya banyak dikonsumsi, terutama oleh orang-orang di negara Barat.
Contohnya dalam produk sosis babi standar mengandung 400 mg sodium per sajian, yang mana sudah sekitar 20% dari kebutuhan harian. Best juga mengingatkan untuk berhati-hati dengan kandungan lemak daging babi.
"Daging babi bisa dalam versi berlemak atau minim lemak, layaknya jenis daging kebanyakan. Ketika memilih produk daging babi, konsumen harus hati-hati mengenai kualitasnya. Pilih yang rendah lemak," kata Best.
Ia menyebut lemak jenuh pada daging babi merusak kesehatan jantung jika dikonsumsi berlebihan. Dampaknya bisa memicu penyakit jantung, stroke, dan obesitas.
Simak Video "Nasib Kripto Pasca Fatwa Haram MUI"
[Gambas:Video 20detik]