Sering Makan Sendirian Ternyata Bisa Memicu Risiko Penyakit Jantung

Sering Makan Sendirian Ternyata Bisa Memicu Risiko Penyakit Jantung

Devi Setya - detikFood
Jumat, 12 Nov 2021 06:00 WIB
Sering Makan Sendirian Ternyata Bisa Memicu Risiko Penyakit Jantung
Foto: Getty Images/iStockphoto/Bojan89
Jakarta -

Sebuah penelitian mengungkap bahwa orang yang sering makan sendirian memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung. Jadi makan secara bersama-sama bisa memberi dampak positif pada kesehatan.

Beberapa orang memilih makan sendirian karena berbagai alasan, misalnya tidak ingin diganggu ataupun ingin makan secara pribadi dan tenang. Namun ternyata makan sendirian justru memiliki dampak negatif untuk tubuh.

Dilansir dari Everyday Health (11/11) penelitian baru yang diterbitkan 1 November 2021 menunjukkan bahwa makan sendirian sebenarnya dapat menimbulkan ancaman kesehatan bagi sebagian orang. Hal ini berdampak buruk khususnya dalam peningkatan risiko penyakit jantung pada wanita berusia tua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Menopause menemukan fakta bahwa wanita yang makan sendiri memiliki risiko 2,58 kali lebih mungkin untuk mengalami angina, gejala penyakit arteri koroner. Angina adalah rasa sakit atau ketidaknyamanan yang terasa seperti tekanan di dada, yang disebabkan oleh kurangnya darah yang menuju ke jantung.

Berikut beberapa penjelasan soal kebiasaan makan sendirian yang memicu penyakit jantung:

1. Penyakit jantung pada lansia

Risiko serangan jantung, stroke, atau masalah pada kesehatan jantung meningkat pada semua orang seiring bertambahnya usia. Tidak memandang gender karena pria maupun wanita berpotensi terkena masalah kesehatan pada jantung.

ADVERTISEMENT

Menurut 'National Institute on Aging', potensi masalah kesehatan pada jantung semakin besar terjadi pada orang-orang yang berusia lebih dari 65 tahun. Bagi wanita, sebagian dari peningkatan risiko penyakit jantung dikaitkan dengan penurunan kadar hormon estrogen yang terjadi setelah menopause.


Hormon estrogen memiliki banyak efek positif pada kesehatan jantung, seperti menurunkan LDL atau kolesterol jahat, meningkatkan HDL atau kolesterol baik, menjaga elastisitas pembuluh darah dan menyerap radikal bebas yang menjadi penyebab berbagai penyakit kardiovaskular.

2. Makan sendirian berpengaruh pada asupan kalori

Untuk mengetahui apakah makan sendirian memengaruhi risiko penyakit jantung, para peneliti menggunakan data dari 590 wanita menopause berusia 65 tahun ke atas dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional Korea tahun 2016.

Peserta yang makan lebih dari dua kali sehari sendirian dimasukkan ke kelompok makan sendiri (EA) dan mereka yang makan lebih dari dua kali sehari bersama orang lain dimasukan ke kelompok makan bersama orang lain (EO).

Setelah menganalisis data tentang kebiasaan makan ini, peneliti menyimpulkan bahwa makan sendirian bukan hanya memperbesar risiko penyakit jantung tetapi juga membuat orang makan kalori lebih sedikit. Padahal sumber kalori seperti karbohidrat. serat, natrium dan kalium sangat penting bagi kesehatan.

Berdasarkan temuan ini, dokter dan keluarga harus mendorong wanita lansia untuk makan bersama keluarga ataupun kerabat.

Sering Makan Sendirian Ternyata Bisa Memicu Risiko Penyakit JantungSering Makan Sendirian Ternyata Bisa Memicu Risiko Penyakit Jantung Foto: Getty Images/iStockphoto/Bojan89

3. Makan sendirian juga memicu depresi

Orang yang terbiasa sendirian terkadang dapat dikaitkan dengan depresi, termasuk juga ketika orang memilih untuk makan sendirian. Orang yang mengalami depresi cenderung memiliki kualitas kesehatan yang lebih buruk.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pasien yang mengalami depresi biasanya tidak memperhatikan pola makan dan olahraga. Mereka juga terbukti lebih banyak mengonsumsi alkohol.
Ini semua adalah faktor yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung,

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara suasana hati dan makan sendirian. Sebuah studi yang diterbitkan di BMC Geriatrics menemukan bukti bahwa makan sendirian berkaitan dengan gejala depresi pada wanita berusia 60 hingga 74 tahun.

4. Keluarga bisa menemani makan

Tantangan utama pada orang tua adalah jaringan sosial. Semakin tua usia seseorang maka semakin sedikit aktivitas yang dilakukan secara kelompok.

"Secara khusus, wanita yang lebih tua sering menjadi janda, dan jika mereka tinggal sendiri di rumah, mungkin tidak memiliki jaringan keluarga atau teman," John Batsis, MD, profesor kedokteran geriatri di UNC. Fakultas Kedokteran di Chapel Hill, Carolina Utara.

Peran keluarga sangat dibutuhkan di sini, jika kamu memiliki orang tua berusia lanjut maka usahakan selalu menemani, bahkan untuk urusan makan sekalipun.

Sering Makan Sendirian Ternyata Bisa Memicu Risiko Penyakit JantungSering Makan Sendirian Ternyata Bisa Memicu Risiko Penyakit Jantung Foto: Getty Images/iStockphoto/Bojan89

5. Manfaat makan bersama keluarga

Ada banyak manfaat makan bersama keluarga, beberapa diantaranya adalah terjadinya komunikasi, menjaga keakraban dan merilis stres. Makan bersama keluarga juga berpotensi menjaga kesehatan karena jenis dan porsi makanannya akan sangat diperhatikan.

Momen makan bersama juga bisa jadi ajang saling bertukar pikiran. Apalagi jika dalam satu meja makan terdapat kakek nenek hingga cucunya. Dengan cara ini, sekeluarga bukan hanya bisa kenyang tetapi juga secara tidak langsung menjaga kesehatan mental dan fisik anggota keluarga.




(dvs/odi)

Hide Ads