Hari Susu Sedunia jatuh setiap 1 Juni. Banyak pertanyaan seputar konsumsi susu. Seperti efek minum susu, menyehatkan atau justru memiliki efek buruk untuk kesehatan?
Setiap tahunnya Hari Susu Sedunia diperingati pada tanggal 1 Juni. Dikenal juga dengan nama World Milk Day. Food and Agriculture Organization (FAO), terus berperan aktif untuk mendorong masyarakat agar lebih rajin minum susu demi kesehatan.
Baca Juga: Susu Bukan Satu-satunya Makanan Sumber Kalsium
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari The Star MY (01/06),susu identik dengan minuman sehat. Tapi selama beberapa tahun terakhir banyak penelitian hingga studi, yang mengaitkan konsumsi susu dengan alergi, masalah pencernaan, diabetes, kolesterol bahkan kanker.
![]() |
Untuk mengetahui kebenarannya, beberapa peneliti dari United Kingdom's University of Reading and University College London, dan Australia's University of South Australia, Melakukan penelitian tentang konsumsi susu. Mereka membuat analisa dari data sampel lebih dari 1,9 juta orang. Agar mempermudah penelitian, mereka mengambil pola konsumsi susu pada orang-orang yang memiliki variasi gen laktase.
Hal ini memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi orang-orang yang mengonsumsi susu dalam jumlah tinggi. Dalam jurnal yang mereka terbitkan di International Journal of Obesity. Mereka menyimpulkan bahwa orang-orang yang rajin minum susu setiap harinya, memiliki kandungan kolesterol baik dan jahat yang lebih rendah.
Mereka juga mengamati indeks massa tubuh (BMI) orang-orang yang minum susu, memang jauh lebih tinggi dibandingkan mereka yang jarang minum susu.
![]() |
Tapi ada juga manfaat lainnya dari minum susu. Penelitian ini menyebutkan bahwa orang-orang yang minum susu, memiliki risiko terserang penyakit jantung koroner lebih rendah sebanyak 14%.
"Semua hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mengurangi asupan susu, atau menghindari susu mungkin tidak diperlukan untuk mencegah penyakit kardiovaskular," ungkap salah satu peneliti, Profesor Dr Vimal Karani dari University of Reading.
Memang para peneliti melihat belum ada bukti yang kuat antara keterkaitan konsumsi susu, dengan meningkatnya risiko terserang diabetes pada seseorang.
Perlu penelitian lebih lanjut dan mendalam, tentang apakah rutin konsumsi susu berpengaruh pada menurunkan kadar kolesterol tinggi.
![]() |
"Penelitian ini hanya menunjukkan, bahwa konsumsi susu tidak berpengaruh terhadap penyakit kardiovaskular. Meski setiap individu memiliki peningkatkan pada BMI dan lemak tubuh mereka," lanjut Vimal.
Diketahui sebelumnya bahwa susu mengandung segudang manfaat untuk kesehatan tubuh dan otak. Terutama pada anak-anak. Mulai dari membantu pertumbuhan tulang dan gigi, membantu pergerakan otot, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sampai menjaga kesehatan jantung.
Baca Juga: Minum Susu Bisa Bikin Langsing? Ini Faktanya
(sob/odi)