Selain mengejar pahala, puasa juga bisa jadi momen bagus untuk menurunkan berat badan. Ada 7 tips diet saat puasa supaya kamu langsing dan tidak melebar di hari lebaran.
Bulan puasa seharusnya bisa menjadi momen yang tepat untuk menurunkan berat badan. Sebab kamu bisa mengatur pola makan dengan lebih baik saat melewatkan waktu makan siang.
Tapi faktanya, tak sedikit orang yang justru mengalami kenaikan berat badan saat bulan puasa. Supaya hal ini tidak terjadi, kamu harus mengatur strategi konsumsi makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paling penting adalah memahami dua prinsip nutrisi saat puasa. Pertama, keseimbangan kalori. "Kalau kalori yang teman-teman konsumsi lebih rendah dari pada kalori yang dibakar maka akan terjadi penurunan berat badan. Jadi jika teman-teman berpuasa, tapi makannya melebihi kebutuhan kalori, ya tidak akan bisa menurunkan berat badannya," kata dr. Dion.
Prinsip kedua, perubahan pola makan selama bulan puasa. Jika di bulan-bulan biasa seseorang bisa makan 5 kali sehari, maka di bulan puasa hanya makan 4 kali yaitu tanpa makan siang.
![]() |
Secara alami sebenarnya hal ini sudah membuat kondisi defisit kalori. Dari yang konsumsi hariannya bisa 2000 kkal menjadi hanya 1400 kkal saja di bulan puasa. "Namun kenyataannya, sering kali saat buka puasa atau makan malam, kita mengonsumsi makanan berkalori tinggi," kata dr. Dion.
Hal inilah yang kemudian mengganggu usaha penurunan berat badan, bahkan membuat seseorang mengasup kalori lebih tinggi sehingga terjadi kenaikan berat badan.
Berikut 7 tips diet saat puasa ala dr. Dion Haryadi yang sering membagikan video edukasi diet di channel YouTube-nya, The Doctor's Diet:
1. Buka puasa dengan sesuatu yang ringan
"Tujuan dari berbuka adalah mengembalikan kadar gula darah dan cairan tubuh setelah seharian berpuasa. Kadar gula darah yang rendah dapat meningkatkan rasa lapar sehingga berbuka dengan tepat penting dilakukan," kata dr. Dion. Ia menyarankan untuk awali dengan minum air putih. Lalu mulai dengan buah-buahan sesuai selera.
Buah itu bisa kurma, semangka, pepaya, atau melon. Selain mengandung cairan, buah-buahan juga mengandung gula alami yang bisa meningkatkan kadar gula darah yang sempat drop setelah berpuasa.
Baca Juga: 10 Menu Buka Puasa Sehat, Cocok untuk Kamu yang Sedang Diet
2. Buka puasa dengan menu seimbang
"Cara paling mudah untuk mengatur menu makanan dengan seimbang adalah melihat panduan Isi Piringku dari Kemenkes RI," kata dr. Dion. Isinya, 1/6 piring untuk protein, 2/6 piring untuk karbohidrat, 1/6 piring untuk buah, dan 2/6 untuk sayuran.
Dengan begini, asupan kalori dan nutrisi diharapkan bisa cukup. Tidak kekurangan atau berlebihan.
3. Perhatikan metode masak
Seperti diketahui, metode masak bisa mempengaruhi nilai kalori makanan. Untuk menggoreng sebaiknya tidak terlalu sering.
Alternatif masak lain yang bisa dicoba adalah dibakar, dipanggang, dipepes, dikukus, atau dibuat sup.
4. Fokus di makanan berkuah
![]() |
dr. Dion menjelaskan, "Sup bening, masakan jenis ini, menurut saya sangat bermanfaat di bulan puasa. Satu karena cukup mudah untuk dimasak, dua mengandung air untuk mencukupi kebutuhan cairan harian, dan tiga mengandung nutrisi yang lengkap."
Dalam semangkuk sup, bisa ada protein seperti ayam, serat dari kentang dan wortel, dan ada lemak yang bisa dimakan sekaligus dengan rasa enak.
5. Jangan lewatkan sahur
Tips diet saat puasa selanjutnya adalah tidak lewatkan sahur. Makan sahur berguna untuk memberikan cadangan energi selama berpuasa. Sahur juga bisa menahan rasa lapar.
Menu yang disarankan adalah yang tinggi serat dan protein. Bisa juga dengan mengikuti panduan Isi Piringku agar kalori dan nutrisi yang didapat seimbang.
6. Perhatikan camilan
Memilih camilan saat bulan puasa juga penting dilakukan. Pilih camilan yang sehat yang kaya protein dan serat.
Camilan yang sehat juga bisa mempertahankan rasa kenyang lebih lama. Sehingga saat puasa kamu tidak mudah lelah.
7. Perhatikan kebutuhan cairan
![]() |
Kebutuhan cairan sama pentingnya dengan kebutuhan makanan saat berpuasa. Karenanya ini termasuk tips diet saat puasa yang penting diperhatikan. Kebutuhan cairan ini tidak berbeda dengan hari-hari biasa saat tidak berpuasa.
dr. Dion merekomendasikan kurang lebih minum 3 liter air untuk orang dewasa sehat per harinya. Tentu saja hal ini dipengaruhi berbagai faktor.
Untuk yang sulit minum air, dr. Dion merekomendasikan siapkan botol minum yang sudah ada takarannya 3 liter. Selama satu hari, pastikan menghabiskan semua air di dalamnya.
Bisa juga dengan ukuran gelas 300 ml dimana butuh 10 gelas. Kemudian bagi proporsi waktu untuk menikmatinya. Misal 2 gelas saat buka, 1 gelas sebelum makan malam, 2 gelas setelah makan malam, 1 gelas sebelum tidur, 1 gelas setelah bangun tidur, 2 gelas sebelum sahur, dan 1 gelas sebelum berpuasa.
Satu cara lagi adalah dengan mengonsumsi makanan dan minuman tinggi cairan. Seperti buah dan sup, jadi tidak hanya berasal dari air putih saja.
Baca Juga: 5 Tips Makan dan Minum Air Putih Agar Tidak Gampang Haus Saat Puasa