Banyak mitos tentang nutrisi yang dipercaya banyak orang. Apakah semuanya sudah pasti benar? Simak penjelasannya berikut.
Pola makan merupakan kebiasaan yang perlu diperhatikan demi menjaga kesehatan tubuh. Biasanya pola makan seseorang cenderung mengikuti pedoman nutrisi yang ia yakini.
Sayangnya pedoman nutrisi yang diyakini bisa berbeda-beda antar orang. Hal-hal yang mencakup di dalamnya pun sangat beragam. Tidak semuanya bisa dibenarkan dan tidak semuanya bisa disalahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sisi baiknya, perkembangan mitos tentang nutrisi ini menunjukan bahwa orang-orang semakin peduli dengan kebutuhan nutrisi. Tetapi, hal ini tidak jarang menyebabkan banyak miskonsepsi tentang nutrisi.
Berikut ini 7 mitos nutrisi yang paling terkenal menurut Times of India (8/2), berikut penjelasan kebenarannya:
1. Makanan Tinggi Lemak Tidak Sehat
![]() |
Banyak orang mempercayai bahwa makanan tinggi lemak adalah makanan yang tidak sehat. Karenanya makanan yang tinggi lemak akan cenderung dihindari.
Ternyata, kepercayaan ini merupakan hal yang salah. Ada beberapa makanan tinggi lemak sehat yang justru bagus dikonsumsi. Misalnya alpukat, telur utuh, minyak ikan dan yang lainnya. Semua sumber lemak sehat ini memiliki nutrisi yang sangat baik dan membantu mengendalikan berat badan yang lebih sehat.
2. Diet Rendah Kalori adalah yang Terbaik
Mengurangi asupan kalori memang menjadi cara cepat untuk menurunkan berat badan, tetapi memangkas habis asupan kalori justru cara yang salah dalam menurunkan berat badan.
Diet rendah kalori dalam jangka waktu yang lama dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh. Misalnya memperlambat metabolisme, meningkatkan rasa lapar dan memengaruhi hormon rasa kenyang.
Baca Juga: 7 Mitos Soal Diet dan Nutrisi Ini Masih Banyak Dipercaya
3. Makan dalam Porsi Kecil dan Sering adalah Hal Ideal
![]() |
Faktanya frekuensi makan tidak berpengaruh selama kamu mencukupi kebutuhan produksi energi untuk tubuh. Melahap makanan dalam porsi kecil dan sering cenderung lebih berdampak bagi orang yang memiliki penyakit bawaan.
Beberapa kondisi medis membutuhkan porsi dan pola makan yang harus lebih diperhatikan dan teratur. Misalnya diabetes dan arteri koroner. Termasuk pada wanita hamil, makan lebih sering akan memberikan efek yang lebih baik.
![]() |
Hampir semua orang mempercayai bahwa makanan tinggi kolesterol adalah makanan yang harus dihindari, Nyatanya, makanan tinggi kolesterol seperti telur dan yoghurt merupakan makanan yang sangat bergizi.
Tetapi, faktor genetik mungkin akan memengaruhi beberapa orang lebih sensitif terhadap kolesterol. Di sisi lain, makanan kolesterol tinggi dapat dimasukkan sebagai bagian dari diet sehat.
5. Kurus Berarti Sehat
Obesitas memang dapat meningkatkan risiko penyakit lebih tinggi, tetapi kepercayaan bahwa kurus akan lebih sehat adalah mitos nutrisi yang tdak benar.
Menjaga berat badan dan persentase lemak tubuh yang sehat menjadi hal yang lebih penting. Rutin konsumsi makanan yang bergizi dan diimbangi dengan gaya hidup yang aktif akan membuat pola hidup menjadi lebih baik.
Banyak penelitian yang mengindikasikan bahwa melewatkan sarapan akan mengurangi asupan kalori. Hal ini dikaitkan dengan berkurangnya asupan makanan yang dikaitkan dengan berkurangnya kalori yang masuk pada tubuh.
Ternyata melewatkan sarapan justru membuat kamu kehilangan manfaat baik yang sebenarnya bisa didapatkan. Tidak melewatkan sarapan terbukti memiliki kaitan dengan peningkatan kontrol gula darah.
7. Kentang Tidak Sehat
![]() |
Kentang memiliki nutrisi dan sumber dari banyak jenis vitamin dan mineral yang baik. Termasuk di dalamnya potasium, vitamin C serta serat.
Kentang juga lebih mengenyangkan dibanding sumber karbohidrat lainnya seperti nasi dan pasta. Tetapi memang mengonsumsi kentang goreng yang berlebihan terbukti dapat meningkatkan kolesterol buruk.
Baca Juga: 5 Mitos Keliru Seputar Nutrisi Makanan
Simak Video " Ahli Gizi Beri Aturan Konsumsi Gula Per Harinya untuk Cegah Diabetes"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/adr)