Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Tetapi kelebihan asupan karbohidrat dapat menyebabkan efek buruk bagi tubuh.
Karbohidrat kompleks seperti oatmeal, biji-bijian utuh dan kentang menjadi sumber energi yang baik untuk tubuh dan menghindari kemungkinan makan berlebihan. Banyak karbohidrat kompleks yang juga sumber serat hebat dan nutrisi yang membantu penurunan berat badan. Memberi rasa kenyang dan menyehatkan usus.
"Karbohidrat kompleks butuh lebih banyak energi dan waktu untuk dipecah menjadi gula oleh tubuh. Karbohidrat adalah sumber asupan pilihan tubuh karena dibutuhkan sedikit usaha untuk dikonversi ke energi dibandingkan dengan protein atau lemak," kata Juliana Dewsnap, ahli diet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang dewasa setidaknya harus memenuhi 45 hingga 65 persen dari asupan karbohidrat harian menurut pedoman diet 2015-2020. Dewsnap mengatakan lebih baik untuk fokus kualitas karbohidrat daripada jumlah karbohidrat. Kelebihan karbohidrat dapat menyebabkan sejumlah gejala yang tidak nyaman.
Saat kelebihan karbohidrat tubuh akan memberikan tanda-tanda yang sesegera mungkin harus cepat diatasi. Berikut ini 5 tanda utama yang diberikan tubuh ketika kelebihan karbohidrat menurut Livestrong (2/12):
Baca Juga: 12 Sumber Karbohidrat Tinggi yang Menyehatkan
1. Merasa Kembung
![]() |
Gula dari karbohidrat dapat memengaruhi bakteri baik di usus dan membuat sistem pencernaan menjadi lamban yang kemudian menimbulkan kembung. Selain itu, beberapa bakteri yang terdapat dalam serat yang difermentasikan, pati dan gula dapat menghasilkan gas pada tubuh.
"Jenis karbohidrat olahan menciptakan efek osmotik karena jumlah natrium yang tinggi dan menyerap air dari usus. Ini dapat mengakibatkan kembung, sembelit perut bergas gas dan rasa tidak nyaman," kata Dewsnap.
2. Berat Badan Bertambah
![]() |
Makan apapun terlalu banyak cenderung berkontribusi pada kenaikan berat badan. khususnya, makan karbohidrat berlebih dapat menyebabkan kelebihan kalori karena makanan yang kaya karbohidrat sering mengandung banyak lemak.
Menyampurkan karbohidrat dengan bahan makanan lain sering menjadi masalah dalam diet sehat. Banyak orang menggabungkan kentang dengan makanan mengandung lemak. Ayoob, profesor klinis dan ahli diet, menyarankan agar menggabungkan karbohidrat kompleks dengan makanan yang lebih sehat.
3. Muncul Jerawat
Banyak orang dewasa mengalami berjerawat saat usia 30 hingga 40-an. Sebagian bisa disebabkan karena genetika, hormon spesifik, tetapi berjerawat pada usia dewasa juga bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang salah dalam pola dan pemilihan makanan.
Gula dari karbohidrat meningkatkan produksi androgen yang dapat menimbulkan jerawat hormonal. Penelitian Obat-obatan dan Dermatologi pada 2014 berusaha melihat hubungan antara karbohidrat olahan dan jerawat. Para peneliti merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi yang mencakup sereal, roti, nasi, dan buah tertentu seperti cantaloupe dan semangka untuk mengurangi timbulnya jerawat pada usia dewasa.
4. Mengalami Gangguan Tidur
![]() |
Makan karbohidrat mengharuskan tubuh untuk bekerja dan memproses gula. Maka ngemil malam akan membuat tubuh tetap bekerja pada waktu dimana seharusnya tubuh sudah istirahat mencerna makanan.
Menurut salah satu penelitian pada Kedokteran Olahraga tahun 2014, karbohidrat dapat mempercepat keadaan mengantuk terutama bagi yang memiliki indeks glikemik tinggi. Namun cobalah berhenti makan sebelum tidur sehingga tubuh memiliki cukup waktu untuk memproses makanan sebelum masuk ke mode istirahat.
5. Lelah Terus Menerus
![]() |
Dewsnap mengatakan bahwa kelelahan terus menerus ada kaitannya dengan kontribusi karbohidrat pada tubuh. Otak yang kehilangan fokus dan sakit kepala juga bisa sebagai salah satu gejala overdosis karbohidrat.
Menurut Kesehatan Sandford, makan terlalu banyak karbohidrat dapat meningkatkan gula darah dan kemudian menyebabkan masalah yang membuat merasa lesu. Untuk menghindari kelelahan drastis perlu dipastikan untuk menggabungkan karbohidrat dengan nutrisi lain.
Baca Juga: Makanan Rendah Karbohidrat Pengganti Nasi untuk Diet, Ini Daftarnya
(sob/odi)