Kopi untuk diet dipilih oleh beberapa orang. Mereka mengonsumsi kopi dengan tujuan menurunkan berat badan. Tapi benarkah efektif?
Jadi minuman populer saat sarapan, siapa sangka kopi juga bermanfaat untuk diet. Bahkan ada pola diet yang secara khusus mengutamakan konsumsi kopi dalam keseharian.
Sebutannya 'The Coffee Diet ' atau 'Diet Kopi'. Pelaku diet ini harus mengonsumsi kopi sebanyak minimal 720 ml per hari. Cara ini disebut-sebut bisa menekan nafsu makan sekaligus meningkatkan metabolisme tubuh yang pada akhirnya membantu penurunan berat badan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diet kopi memang terdengar menjanjikan, apalagi untuk para pencinta kopi. Sebab mereka bisa menikmati minuman favoritnya dalam jumlah banyak dan tanpa merasa bersalah. Bonusnya, berat badan akan susut.
Kopi untuk diet pun bisa yang mengandung kafein ataupun decaf alias minim kafein. Hanya saja tidak boleh ditambahkan gula atau pemanis lain yang bisa menambah nilai kalori secangkir kopi hitam.
Kemudian ada juga aturan lain terkait pola makan saat kamu menjalani diet kopi. Bukan berarti kamu boleh makan sembarangan, kamu bahkan direkomendasikan untuk mengasup tak lebih dari 1.500 kkal per hari.
Lalu seperti apa cara menjalani diet kopi? Benarkah kopi untuk diet efektif? detikFood merangkum informasinya dari Healthline (2/12) seperti berikut:
1. Pencetus diet kopi
![]() |
Diet kopi populer berkat buku "The Coffee Lover's Diet" yang ditulis Dr. Bob Arnot. Ia mengklaim minum kopi beberapa kali tiap hari bisa meningkatkan metabolisme, membakar lebih banyak lemak, hingga menurunkan nafsu makan.
Dr. Arnot terinspirasi menulis buku diet kopi setelah mempelajari pola hidup beberapa orang di Ikaria, kepulauan Yunani yang terkenal panjang umur. Ia meyakini salah satu penyebabnya karena mereka minum banyak kopi tinggi antioksidan.