Berbahaya! Stop Pakai Plastik untuk Mengemas Makanan

Berbahaya! Stop Pakai Plastik untuk Mengemas Makanan

Riska Fitria - detikFood
Jumat, 09 Agu 2019 18:30 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Mengemas makanan dalam wadah plastik memang praktis. Tetapi cara itu ditentang oleh dokter karena berbahaya bagi kesehatan.

Beberapa dokter dari American Academy of Pediatrics menjelaskan bahwa terdapat potensi yang berbahaya dari penggunaan wadah plastik untuk mengemas makanan. Lebih bahaya lagi jika itu dipanaskan dalam oven microwave.

Hal itu dinilai berbahaya lantaran wadah plastik yang keras biasanya sering dibuat menggunakan bahan kimia. Bahan kimia tersebut adalah bisphenol yang bisa berperan seperti fungsi hormon estrogen.
Berbahaya! Stop Pakai Plastik untuk Mengemas MakananFoto: iStock

Estrogen tersebut bisa mempengaruhi proses tubuh seperti pertumbuhan, perbaikan sel, perkembangan janin, tingkat energi dan reproduksi. Karenanya jika makanan dikemas dalam plastik kemudian dipanaskan, bisa berpengaruh pada tubuh. Seperti mengubah waktu pubertas, mengurangi kesuburan dan meningkatkan lemak tubuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan tersebut menjadi pro dan kontra. Dilansir dari Mirror (6/8) pemakaian bahan kimia tersebut di Inggris masih dinyatakan legal. Sementara oleh sebuah badan European Chemicals Agency, itu masuk ke dalam daftar yang perlu perhatian tinggi.

Baca Juga : Minum Pakai Sedotan Plastik Bisa Bahayakan Kesehatan, Ini Sebabnya

Bahkan merek Tupperware telah resmi berhenti menggunakan bahan kimia sejak 2010 lalu. Penggunaan bahan kimia itu juga sudah dilarang oleh otoritas Amerika Serikat, khususnya pada pembuatan botol susu untuk bayi.
Berbahaya! Stop Pakai Plastik untuk Mengemas MakananFoto: iStock

Selain itu, para dokter juga mengingatkan para orang tua agar tidak memberikan anak-anak mereka makanan yang dibuat dengan pewarna buatan. Karena hal itu bisa menimbulkan risiko penyakit Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

ADHD adalah gangguan yang ditandai dengan perilaku impulsif, hiperaktif dan kurangnya perhatian. Biasa terjadi pada anak, tetapi juga bisa berlanjut hingga masa remaja dan dewasa. Hal itu telah dibuktikan oleh beberapa penelitian yang mengatakan bahwa anak-anak yang mengurangi makanan dengan pewarna buatan, menunjukkan lebih sedikit gejala ADHD.

Bukan hanya plastik, kemasan berbahan kertas seperti kertas tahan lemak dan kemasan makanan dari karton juga disinyalir mengandung bahan kimia berbahaya bernama perfluoroalkyl. Hal itu bisa mengganggu fungsi tiroid dan menghambat perkembangan otak pada anak.
Berbahaya! Stop Pakai Plastik untuk Mengemas MakananFoto: iStock

Karenanya, Asosiasi Medis memberikan beberapa tips untuk mengurangi paparan bahan kimia pada makanan untuk anak.

1. Sajian lebih banyak buah dan sayur segar dan lebih sedikit daging olahan.
2. Hindari memanaskan makanan dalam plastik menggunakan microwave.
3. Gunakan alternatif lain selain plastik, seperti berbahan kaca atau stainless steel.
4. Hindari plastik dengan kode daur ulang 3 (phthalate), 6 (styrene), dan 7 (bisphenol) kecuali yang berlabel 'biobases' atau 'greenware'.
5. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh makanan juga cuci bersih buah dan sayuran yang tidak bisa dikupas.

Baca Juga : Mengapa Minum dari Botol Plastik Bisa Bahayakan Kesehatan? Ini 7 Alasannya!


(raf/odi)

Hide Ads