Minum dengan sedotan memang praktis dan menyenangkan. Meski banyak yang beranggapan bahwa menggunakan sedotan plastik dapat mengurangi paparan minuman bergula dan berkarbonasi di mulut. Tetapi banyak belum yang tahu efek samping dari penggunaan sedotan plastik secara terus menerus.
Menurut Priya Bharma selaku kepala ahli nutrisi dari Sri Balaji Action Medical Institute, penggunaan sedotan plastik bisa membahayakan kesehatan. "Orang-orang telah terbiasa menggunakan sedotan untuk minum minuman mereka karena lebih praktis dan mudah, entah minuman dingin atau panas. Dianjurkan untuk tidak menggunakan sedotan karena sedotan terbuat dari senyawa polietilen dan mengandung bahan kimia berbahaya yang masuk ke tubuh yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit," jelas Priya dilansir dari Food NDTV (12/02/18).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Priya juga menyarankan untuk mengganti penggunaan sedotan plastik dengan sedotan yang terbuat dari kertas atau bambu. Alasan lain untuk menghindari sedotan plastik karena banyaknya kimia yang terkandung dalam plastik.
Sebagian besar sedotan plastik mengandung plastik berbasis minyak bumi yang disebut polypropylene dan Bisphenol A (BPA) yang dapat dengan mudah membasahi bahan kimia dalam cairan. Terutama jika sedotan digunakan dalam minuman panas yang dapat melelehkan plastiknya. Bahan kimia plastik ini diketahui dapat menyebabkan obesitas, dalam beberapa kasus bahkan dapat menyebabkan kanker.
![]() |
Sering minum menggunakan sedotan plastik juga dapat menyebabkan gas. Walaupun belum jelas bagaimana itu terjadi. Bisa jadi karena udara yang terhirup lewat sedotan langsung masuk ke lambung.
Penggunaan sedotan plastik jangka panjang juga dapat merusak kesehatan gigi, dan membuat gigi cendrung berlubang. Ini karena minum melalui sedotan dapat memaparkan cairan gula ke satu daerah. Bisa aenyebabkan rongga gigi atau pembusukan gigi.
Baca Juga: Nyam! Tak Usah Dibuang Sedotan Ini Bisa Langsung Dimakan (odi/odi)