Mengapa Minum dari Botol Plastik Bisa Bahayakan Kesehatan? Ini 7 Alasannya!

Mengapa Minum dari Botol Plastik Bisa Bahayakan Kesehatan? Ini 7 Alasannya!

Regita Lorena - detikFood
Jumat, 25 Agu 2017 18:02 WIB
Mengapa Minum dari Botol Plastik Bisa Bahayakan Kesehatan? Ini 7 Alasannya!
Foto: iStock
Jakarta - Air minum kemasan botol plastik biasanya jadi pilihan praktis saat berada di luar rumah dan cuaca panas. Namun tanpa kita sadari, ada bahaya mengintai dari minuman berbotol plastik itu.

Seringkali minuman dalam botol plastik menjadi pilihan karena memberikan kesan simple dan praktis. Ada juga botol yang unik serta minimalis sehingga sering disimpan untuk digunakan kembali.

Namun, peneliti menyarankan lebih baik tidak minum dari botol air plastik, karena dapat berpengaruh bagi kesehatan tubuh dan juga lingkungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Apakah Botol Air Mineral Aman Dipakai Berulang?

Botol air plastik memang tidak akan benar-benar dapat menghancurkan tubuh dan bumi. Tapi ada beberapa alasan yang membuat Anda harus menghindari minum dari botol air plastik sebisa mungkin. Menurut delish.com (23/8), berikut ini beberapa alasannya.

1. Melepaskan bahan kimia yang berpotensi berbahaya ke dalam air

Foto: iStock
Plastik yang ditandai dengan kode daur ulang 3 atau 7, dapat melepaskan zat kimia yang disebut dengan bisphenol A (BPA). Sedangkan plastik bebas BPA dapat melepaskan zat kimia berupa bisphenol S (BPS).

Kedua zat kimia ini juga dapat ditemukan dalam lapisan kaleng timah yang dapat mencemari minuman di botol plastik. Menurut Cheryl Watson, PhD, ahli biokimia di University of Texas Medical Branch, masalahnya adalah saat menelan zat kimia ini walaupun dalam jumlah kecil, zat tersebut dapat meniru estrogen yang dapat mengubah cara fungsi sistem endokrin dalam tubuh.

Pada manusia, hal tersebut dapat menyebabkan penyakit kronis seperti diabetes, asma dan kanker. Sedangkan studi pada hewan menunjukkan paparan pada uterus yang akhirnya dapat mengganggu perkembangan otak dan sistem kekebalan tubuh.

2. Bahan kimia plastik bisa membuat lebih sulit hamil

Foto: iStock
Periset menemukan bahwa pria dan wanita yang menjalani in-vitro fertilization yang memiliki kadar BPA tinggi di darah, urin, dan lingkungan kerja, cenderung sulit hamil. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, hasilnya menunjukkan bahwa ketika BPA meniru estrogen, hal itu mengganggu tingkat kehamilan yang berbeda, seperti pembuahan dan implantasi, kata Sheela Sathyanarayana, MD, rekan profesor ilmu lingkungan dan kesehatan kerja di University of Washington.

3. Bahan kimia plastik bisa meningkatkan risiko penyakit jantung

Foto: iStock
Menurut sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam Circulation, manusia yang memiliki BPA dengan tingkat yang tinggi, memiliki peningkatan risiko penyakit jantung. Peneliti menduga hal ini terjadi karena hubungan BPA dengan tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Menurut Dr. Sathyanarayana, BPA dan BPS dapat meniru estrogen begitu mereka masuk ke sistem tubuh, dan kadar hormon yang tinggi meningkatkan produksi protein plasma darah. Paparan bahan kimia ini juga dapat menyebabkan pembekuan darah dan komplikasi seperti jantung dan stroke.

4. Mengisi ulang botol plastik bisa berpotensi terkena bakteri berbahaya

Foto: iStock
Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Practical Gastroenterology, tidak seperti botol kaca, botol plastik bekas, bekas pakai dari penggunan biasa atau terdapat lubang kecil sekalipun dapat menampung bakteri. Menurut Charles Gerba, PhD, profesor mikrobiologi dan ilmu lingkungan di Universitas Arizona, botol plastik dapat mengandung bakteri penyebab norovirus dan flu. Mencuci secara teratur dengan sabun dan air panas bisa membantu tapi itu akan membuat botol rusak lebih parah
lagi.

5. Membahayakan lingkungan

Foto: iStock
Menurut sebuah studi Sains Advances tahun 2017 yang meneliti plastik yang dilakukan diantara tahun 1950 dan 2015, sebaian besar plastik memang bisa didaur ulang. Namun seperti yang dapat dilihat, sebagaian besar plastik berakhir di tempat sampah. Jika botol plastik terus saja dibuang ke tempat sampah tanpa didaur ulang, peneliti memperkirakan akan ada lebih dari 13 juta kg sampah plastik di tempat pembuangan sampah atau di likungan pada tahun 2050.

6. Botol air sekali pakai mahal

Foto: iStock
Menurut Environmental Protection Agency, harga sebotol air mewah sekali pakai sekitar $2 (Rp 26.000), yang bisa untuk membeli kira-kira 1000 galon air keran.

7. Mengisi ulang botol dapat menyebabkan terkena zat karsinogen

Foto: Thinkstock
Menurut laporan Kelompok Kerja Lingkungan 2017 (EWG) yang menganalisis kualitas air minum Amerika di 50 negara bagian, hampir semua sistem air minum di seluruh AS mengandung karsinogen, seperti kromium hexavalen dan nitrat.

Baca juga: Ini Alasan Botol Air Minum Kemasan Sebaiknya Tak Dipakai Lagi
Halaman 2 dari 8
(msa/odi)

Hide Ads